jpnn.com, JAKARTA - Teknologi digital memiliki peran penting dalam kehidupan maasyarakat.
Sebab, kehadirannya bisa memberi beragam kemudahan bagi banyak sektor, terutama Pariwisita.
BACA JUGA: Kemenkominfo: Kebocoran Itu Ada Kesalahannya Pengendali
Teknologi itu terbukti bisa memasarkan pariwisata secara digital dan saat ini menjadi tuntutan.
Dalam memenuhi kebutuhan itu, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) bersama Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) Siberkreasi menggelar webinar bertajuk 'Strategi Pengembangan & Pemasaran Destinasi Pariwisata di Era Digital'.
BACA JUGA: Tingkatkan Kompetensi Guru TIK di Daerah 3T, Kemendikbudristek & Kemenkominfo BerkolaborasiÂ
Dalam webinar itu, Kemenkominfo mengundang narasumber Anggota Relawan Edukasi Anti Hoax Indonesia Wildan.
Wildan mengungkapkan ada perubahan tren perilaku pariwisata di Indonesia, terutama dipengaruhi oleh perkembangan teknologi informasi yang kian pesat.
BACA JUGA: Begini Cara Kemenkominfo Ajak Pelajar Cakap Digital dengan Aman
Menurut dia, beberapa perubahan tersebut merupakan gaya hidup konvensional ke digital.
"70 persen wisatawan mencari informasi tentang destinasi lewat mesin pencari di internet," kata dia dalam siaran persnya, Selasa (13/9).
Kemudian, lanjut dia, ada pula perilaku praktis dengan mencari, pesan, dan bayar.
Karena itu, dia menyarankan harus memiliki strategi jitu dalam hal pemasaran pariwisata berkaca pada perubahan di atas.
"Strateginya adalah bisa dengan mengoptimalkan media massa, membuat website khusus, memperluas jaringan, dan memanfaatkan platform digital,” kata Wildan.
Wildan menambahkan, ekosistem pariwisata digital dibutuhkan untuk mengembangkan tourism 4.0.
Platform digital itu bisa dimanfaatkan sebaik mungkin untuk mendapat peluang, khususnya dari sektor pariwisata.
Oleh karena itu, imbuh dia, kecakapan digital sangat dibutuhkan agar peluang tersebut bisa dimaksimalkan sebaik mungkin. (ddy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Kemenkominfo Gencar Sosialisasi Manfaat Televisi Digital, Ini Alasannya
Redaktur & Reporter : Dedi Sofian