Tri Mumpuni Diganjar ASEAN Social Impact Awards 2018

Minggu, 25 Maret 2018 – 11:09 WIB
Dedikasi Tri Mumpuni, Pendiri Institut Bisnis dan Ekonomi Kerakyatan yang lebih dari dua dekade memperjuangkan kehidupan layak bagi kaum marjinal. Foto: Istimewa

jpnn.com, JAKARTA - Peduli terhadap perekonomian masyarakat pedalaman, aktivis pemberdayaan masyarakat Indonesia, Tri Mumpuni Iskandar, diganjar penghargaan ASEAN Social Impact Awards 2018, pada Rabu (21/3) lalu.

Penghargaan yang diterima Tri Mumpuni dalam bidang pengembangan ekonomi masyarakat, khususnya listrik mikrohidro di Sumba Timur, Nusa Tenggara Timur.

BACA JUGA: Waketum Gerindra Bela Puan Maharani dari Setya Novanto

Tri Mumpuni Iskandar yang juga Pendiri Insitut Bisnis dan Ekonomi Kerakyatan (IBEKA) terpilih karena keberhasilannya memberikan akses listrik dan pengembangan ekonomi untuk desa-desa terpencil di Indonesia. Dalam prakterknya, dia bekerja sama dengan masyarakat untuk membangun pembangkit listrik tenaga hydro dan melatih penduduk untuk dapat mengoperasikan pembangkit listrik tersebut.

Atas usahanya ini, Tri Mumpuni mendapatkan hadiah sebesar 50 ribu Dollar Singapura untuk membantu mengembangkan upayanya memberikan kehidupan yang lebih layak bagi masyarakat terpencil.

BACA JUGA: Kesimpulan: Skimming Lebih Sering Terjadi di Daerah

“Keberadaan penghargaan ini membuat saya sadar bahwa untuk memperbaiki kondisi ketimpangan antara si miskin dan si kaya menjadi tidak begitu sulit karena masyarakat filantopi seperti APC Singapure dan APC Indonesia ikut terlibat di dalamnya,” tutur Tri Mumpuni dalam siaran tertulisnya pada Minggu (25/3).

Perempuan kelahiran Semarang, 6 Agustus 1964 ini mengatakan, berbagi tidak harus selalu berbentuk materi, namun energi, tenaga dan ketulusan hati.

BACA JUGA: Respons Surya Paloh Terkait Pertemuan Airlangga dan Jokowi

“Sehingga pegiat pemberdayaan merasa mendapat banyak teman yang ingin sama sama memperbaiki dunia yang penuh ketimpangan ini,” jelasnya.

Ajang penghargaan ini diprakarsai Fakultas Seni dan Ilmu Kemasyarakatan Universitas Nasional Singapura (NUS) berkolaborasi dengan Ee Peng Liang Memorial Fund, Asia Philanthropy Circle (APC) dan Ashoka Innovators for the Public.

“Kehadiran APC Indonesia telah memberikan semangat baru dalam pengentasan kemiskinan. Saya yakin dukungan mereka secara signifikan akan membuat usaha meningkatkan kemakmuran kaum marjinal berdampak lebih besar,” ucapnya.

Selain Tri Mumpuni, penghargaan juga diberikan pada Cherrie Atilano, pendiri AGREA Agricultural Systems International Inc. dari Filipina sebagai runner up.

Selain itu, Somsak Boonkam, pendiri Local Alike dari Thailand, juga diganjar penghargaan serupa. (mg7/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Setnov Sebut Nama Puan dan Pramono, Ini Respons Masinton


Redaktur & Reporter : Djainab Natalia Saroh

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler