jpnn.com - JAKARTA - Hidup membutuhkan keseimbangan antara kesuksesan finansial, kehidupan pribadi, dan juga kesuksesan karier atau pekerjaan. Namun, untuk menyeimbangkan ketiganya tentu membutuhkan kerja keras.
Situs www.usatoday.com menyebutkan, banyak jalan yang dapat ditempuh untuk membuat Anda semangat bekerja keras sekaligus dapat membuat keluarga bahagia.
BACA JUGA: Bandel, 37 Persen Anggota DPR Tak Laporkan Kekayaan
Passion. Satu kata yang berarti keinginan besar, kegemaran dan juga gairah. Jika Anda bekerja atau berkarier sesuai dengan passion maka kemungkinan besar akan berhasil karena melakukan pekerjaan seperti menjalankan hobi yang disukai.
Nah dengan begitu, Anda bisa mencintai orang-orang yang bekerja di sekeliling dan juga klien yang bekerjasama dengan perusahaan. Orang-orang yang bekerja di perusahaan juga akan termotivasi menjadi karyawan terbaik.
BACA JUGA: KPK tak Percaya Tersangka dari Golkar Itu Sakit
Sayangnya, hanya sedikit orang yang mengklaim ketiga konsep ini merupakan bagian dari kehidupan kerja mereka. Masih banyak orang yang sukses berkarir melalui kebetulan dan iming-iming gaji tinggi.
Ketakutan untuk keluar dari zona nyaman dan memulai sesuatu yang baru dan disukai membuat banyak orang terjebak dalam arti kesuksesan semu, karena hanya sukses secara finansial.
BACA JUGA: April, Pak Buwas Setara Menteri
Oleh karena itu, tidak ada salahnya Anda menentukan dua pilihan besar jika sejak awal tidak menyukai pekerjaan yang dijalani saat ini.
Pertama, mengubah diri sendiri untuk belajar mencintai pekerjaan yang dijalani. Kedua, menemukan sebuah perusahaan yang lebih cocok atau memulai bisnis baru yang didirikan sendiri.
Sebagai pemilik perusahaan pun, jajaran direksi dapat memikirkan kembali tentang cara jitu untuk mendapatkan karyawan terbaik.
Ini bertujuan untuk membangun dan membesarkan perusahaan bersama-sama. Berikut hal-hal yang dapat perlu diperhatikan:
Evaluasi
Kuncinya pada evaluasi. Perusahaan yang baik, menilai calon karyawan terbaik dengan dua evaluasi, yakni kompetensi dan kepribadian. Evaluasi kompetensi berhubungan dengan kemampuan yang dibutuhkan untuk melakukan pekerjaan. Beberapa perusahaan mempertimbangkan IQ dan kecerdasan emosional.
Perusahaan juga akan mengevaluasi seberapa baik calon karyawan terbaik ini membaca diri sendiri dan orang lain secara subjektif.
Evaluasi tersebut membantu perusahaan menentukan potensi karier dan posisi sang pelamar, hal yang mempengaruhi termasuk DISC yaitu dominance, influence, conscientiousness, steadiness (kekuasaan, pengaruh, kesungguhan, dan keteguhan hati).
Semua evaluasi tersebut tidak dapat diandalkan sepenuhnya. Hasilnya bisa saja salah atau disalahartikan. Tapi evaluasi ini berfungsi untuk menempatkan calon karyawan terbaik pada posisi yang tepat.
Interview
Banyak perusahaan yang menggunakan alat pendukung seperti tes tulis untuk memilih karyawan terbaik. Alat pendukung ini memang terbukti sangat efektif. Namun, tidak ada salahnya untuk melakukan wawancara langsung pada calon karyawan terbaik secara detail. Interview ini setidaknya dilakukan dalam dua hari.
Metode ini memungkinkan perwakilan dari perusahaan bertanyajawab dengan calon karyawan terbaik. Interview ini juga membantu perusahaan mengetahui bagaimana calon karyawan terbaik ini dalam meyakinkan kemampuannya.
Keputusan Tim
Perusahaan yang baik, tidak memutuskan sesuatu berdasarkan pendapat satu orang, melainkan lewat proses diskusi. Ada kalanya dimana calon karyawan terbaik memiliki kemampuan atau skill yang luar biasa namun tidak dapat diterima di sebuah perusahaan. Hal ini bisa karena potensi mereka tidak sesuai dengan yang dibutuhkan oleh perusahaan.
Menghormati Budaya
Pada setiap pekerjaan, puluhan pelamar saling berkompetisi untuk terpilih. Perusahaan akan memilih orang yang cocok dengan budaya perusahaan. Di mana, setiap perusahaan memiliki kebiasaan, budaya, dan dinamika yang berbeda-beda. (bca/adv)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Djan Faridz Pengin Tahu Kondisi Kesehatan SDA
Redaktur : Tim Redaksi