jpnn.com, JAKARTA - Karopenmas Divhumas Polri Brigjen Dedi Prasetyo membeberkan sepak terjang terduga teroris bernama Triyono Wagimin Atmo alias Andalus alias Abu Hilwa alias TW yang ditangkap saat razia lalu lintas Kamis (14/2) di Jawa Tengah.
Menurut Dedi, Triyono adalah bagian dari Jemaah Ansharut Daulah (JAD) yang merupakan kelompok teroris paling dicari di Indonesia saat ini.
BACA JUGA: Polri Pilih Cara Diplomasi Untuk Bebaskan Dua WNI Sandera Abu Sayyaf
Selain itu, Triyono yang berusia 32 tahun itu sudah lama diburu oleh Densus 88 Antiteror dan masuk dalam daftar pencarian orang (DPO) atau buronan.
“Dia berpengalaman dan sudah pernah sampai ke Filipina Selatan,” kata Dedi di Mabes Polri, Jumat (22/2).
BACA JUGA: Buronan Densus 88 Tertangkap Dalam Razia Lalu Lintas di Jateng
Di negara tetangga Indonesia itu, Triyono sempat bertemu dengan kelompok teror di bawah pimpinan Abu Sayyaf. Bahkan, Triyono sempat latihan militer bersama.
“Namun pada Juni 2016 lalu dia dideportasi dari Filipina,” imbug Dedi.
BACA JUGA: Isu 3 WNI Tewas di Filipina Selatan, Mabes Polri Tunggu Kabar
Kemudian pada Oktober 2016, dia diketahui telah mengikuti latihan militer di daerah Karang Bolong, Anyer, Banten bersama Adi Jihadis cs. Dia juga pernah merencanakan amaliah dengan modus operandi menembaki aparat kepolisian untuk merebut senjatanya.
"Dia termasuk yang terlatih di JAD Jateng dan Yogyakarta," sambung Dedi.
Diketahui, Triyono ditangkap sesaat setelah kabur dari razia lalu lintas di Jalan Lingkar Geneng, Kertosari - Temanggung, Jawa Tengah pada Kamis 14 Februari 2019 sekitar pukul 10.30 WIB. Dia melarikan diri ke arah sawah sementara mobilnya ditinggal di pinggir jalan.
Polisi kemudian menggeledah mobil yang ditinggalkan dan ditemukan barang bukti berupa buku-buku jihad. Polisi juga telah menggeledah di indekos di wilayah Yogyakarta. (cuy/jpnn)
Redaktur & Reporter : Elfany Kurniawan