jpnn.com, SAROLANGUN - Sebuah kecelakaan maut terjadi di Jalan Lintas Sumatera KM 26, tepatnya di Simpang Desa Batu Penyabung, Kelurahan Limbur Tembesi, Kecamatan Bathin VIII, Sarolangun, Jambi, Rabu. Dua orang yang diketahui ibu dan anak meninggal dunia.
Peristiwa ini terjadi sekitar pukul 12.40 WIB. Korban yakni Fitri Aryani, 26, dan anaknya Eka berumur 6 bulan. Keduanya merupakan warga Desa Tanjung Gagak, Kecamatan Bathin VIII, Kabupaten Sarolangun.
BACA JUGA: Kecelakaan Tunggal di Jalan Yos Sudarso, 5 Tewas, 1 Kritis
Kasat Lantas Polres Sarolangun, IPTU Angga Luvyanto saat dikonfirmasi awak media membenarkan kejadian tersebut. Kata Dia, kedua korban meninggal dunia di lokasi kejadian.
“Kita mendapatkan informasi langsung menuju ke lokasi kejadian untuk melakukan olah TKP dan mengevakuasi para korban,” ujar IPTU Angga Luvyanto, kepada wartawan, kemarin (26/9).
BACA JUGA: Mobil Dinas Kecelakaan, Istri Kapolres Bersama Ajudan Tewas
Menurutnya, kecelakaan ini terjadi antara sepeda motor Honda Beat Pop warna putih tanpa TNKB dengan mobil Mitsubhisi Triton warna putih BL 8150 EA.
Selain dua korban meninggal dunia, kata Dia, dua lainnya mengalami luka-luka. Dia adalah suami korban Fitri Maas Sriyanto, 26, dan anaknya Sakila, 6 bulan. Sementara itu, sopir mobil Triton diketahui bernama Rosliani, 45, warga jalan Kenangan Nomor 40, Kelurahan Tanjung Mulia Medan Deli, Kota Medan, Sumatera Utara.
BACA JUGA: Polisi Amankan 1 Kg Sabu di Muaro Bungo, Pelaku Kabur
Lebih lanjut Kasat Lantas menjelaskan, kejadian bermula saat sepeda motor Honda Beat yang dikendarai Maas datang dari arah Sarolangun menuju Bangko.
Dari arah belakang pada saat bersamaan juga melaku mobil Mitsubhisi Triton yang dikemudikan Rosliani. Setibanya di Simpang Desa Batu Penyabung, Kelurahan Limbur Tembesi, Kecamatan Bathin VIII, Kabupaten Sarolangun, mobil tersebut menabrak sepeda motor Beat dari belakang.
Sehingga, kata Dia, pengendara dan penumpang sepeda motor tersebut terjatuh dan terseret. "Akibat dari kejadian tersebut, dua orang penumpang sepeda motor Beat Pop atas nama Fitri Aryani, 26, dan Eka yang masih balita berumur 6 bulan meninggal di lokasi kejadian,” jelasnya.
Untuk pengendara dan satu orang penumpang lainnya mengalami luka – luka. Selanjutnya para korban dibawa ke rumah Sakit Umum Sarolangun untuk menjalani perawatan.
Sementara itu, Truk tronton bermuatan 20 Ton ikan beku terguling di Simpang Tiga Tanjung Tanah, Kecamatan Danau Kerinci, Kabupaten Kerinci. Peristiwa ini terjadi pada Selasa (25/9) malam.
Informasi yang berhasil dihimpun, truk fuso K 1981 DM ini terguling sekitar pukul 19.00 WIB. Suhardiman, salah seorang warga Tanjung Tanah membenarkan adanya kejadian tersebut.
Dia mengatakan, ruas jalan di lokasi truk itu terguling memang sempit, membuat ban truk sebelah kanan tergelincir masuk parit dekat tikungan.
"Iya ada truk yang terguling di Simpang Tiga Tanjung Tanah, truk tersebut bermuatan ikan beku dari arah danau kerinci," katanya.
Dikatakannya, kecelakaan ini bukan kali ini aja terjadi, bahkan sudah puluhan kali terjadi di tempat yang sama. Ini sebabkan lebar jalan terlalu kecil dan tidak adanya lampu penerangan.
Sopir tronton yang membawa ikan beku, ketika dikonfirmasi mengatakan, tergulingnya truck bermuatan ikan serai beku yang mereka bawa tersebut, diakibatkan dirinya menghindari dua motor yang dengan kecepatan tinggi dari arah yang berlawanan.
"Ado motor dalam keadaan kencang di belokan simpang, untuk menghindari tabrakan, sehingga Sayo menaikan ban bagian depan, namun sayangnya ban bagian belakang truck masuk got dan akhirnya terguling," ujarnya.
Akibat dari kejadian tersebut, truck yang bermuatan 20 Ton lebih tersebut terguling hingga merusak pagar rumah warga Desa Tanjung Tanah.
"Barang yang kami bawa ini dari Jawa, dan ingin diantar ke Sungai Penuh, Bengkulu dan Sumbar," ungkapnya.
Truck bermuatan 20 ton lebih tersebut, akhirnya berhasil dievakuasi pada kemarin (26/09) sekitar pukul 09.00 WIB. Setelah ditarik oleh dua mobil derek. "Sudah dievakuasi, dengan mobil Jeep dengan mobil truck pengangkut tanah," ungkap Jaka, warga Tanjung Tanah.
Pantauan di lapangan, arus lalu lintas sempat terganggu bahkan mobil terpaksa putar arah melewati jalan Hiang-Cupak. Sementara pihak Satlantas Polres Kerinci, hanya datang kelokasi pada Selasa malam untuk mengambil data sopir mengambil dokumentasi dan lalu pergi. (hnd/adi)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Sumur Minyak Ilegal Kembali Terbakar di Jambi
Redaktur & Reporter : Budi