Trump Kian Terpojok, Anak Buah Ambil Langkah Seribu

Minggu, 04 Maret 2018 – 13:31 WIB
Donald Trump. Foto: AFP

jpnn.com, WASHINGTON - Kehadiran Robert Mueller sebagai jaksa khusus kasus dugaan keterlibatan Rusia dalam pemilihan presiden (pilpres) Amerika Serikat (AS) 2016 berdampak serius pada pemerintahan Presiden Donald Trump.

Seiring bergulirnya penyelidikan, penguasa Gedung Putih itu ditinggalkan para ajudan kepercayaannya. Dan, episode itu masih akan berlanjut. Kehilangan 11 orang kepercayaan, dalam masa pemerintahan yang baru 14 bulan, adalah bencana.

BACA JUGA: Kapal Pesiar Senilai Rp 3,5 Triliun Ditelisik Polri dan FBI

Hope Hicks merupakan ajudan Trump yang pengunduran dirinya paling gres. Sosok cantik itu baru mengumumkan rencananya untuk meninggalkan Gedung Putih pada Rabu malam.

Tapi, keputusan Hicks tersebut langsung menuai reaksi luas. Terutama dari internal pemerintahan. Sebab, selama ini dia dikenal sebagai ajudan yang paling disayangi Trump sekaligus paling mumpuni di bidangnya.

BACA JUGA: Jahat! Trump Manfaatkan Tragedi untuk Kepentingan Pribadi

”Kehilangan Hicks akan mengubah kepemimpinan Trump. Tidak pernah ada ajudan yang serius membela sang presiden sampai seperti Hicks. Bahkan, saat semua orang menertawakan Trump dan kemampuannya sebagai presiden, Hicks tetap bertahan. Tidak pernah ada ajudan yang dipercaya Trump melebihi Hicks.” Pandangan itu dipaparkan tim politik CNN dalam edisinya Kamis (1/3).

Sebelum memublikasikan pengunduran dirinya, perempuan 29 tahun tersebut bersaksi di hadapan Komite Intelijen House of Representatives tentang kisruh Pilpres 2016 yang dicampuri Kremlin.

BACA JUGA: Ngobrol Sebentar, Trump dan Model Playboy Langsung Ngamar

Dalam kesaksian tertutup itu, Hicks mengaku terpaksa berkali-kali menerapkan white lies (kebohongan demi kebaikan) demi Trump. Namun, dia menegaskan bahwa tidak ada satu white lies pun yang berkaitan dengan skandal AS-Rusia.

Kini, setelah resmi mengumumkan pengunduran dirinya, Hicks bisa lebih sering dipanggil untuk bersaksi. Sangat mungkin Mueller akan mendekati Hicks dan mengajaknya bekerja sama untuk membongkar skandal AS-Rusia.

Strategi yang sama diterapkan FBI kepada Michael Flynn. Mantan petinggi militer yang menjabat penasihat keamanan nasional Trump selama 24 hari itu kini menjadi informan FBI.

Mueller yang oleh Departemen Kehakiman didaulat sebagai jaksa khusus skandal AS-Rusia memang sempat membuat Trump takut. Sebab, mantan direktur FBI itu adalah sosok yang tegas.

Dia juga tidak mempan gertakan. Juni lalu Trump sempat merancang pemecatan Mueller. Sebab, dia mendengar bahwa tokoh 73 tahun tersebut berniat menginterogasinya terkait skandal AS-Rusia.

Namun, Trump urung memecat Mueller. Pasalnya, Donald F. McGahn II yang menjabat penasihat Gedung Putih menentang rencana tersebut. Bahkan, McGahn mengancam akan mundur jika Trump memecat Mueller.

Jika Trump mundur, sebaliknya dengan FBI. Rencana Mueller untuk menginterogasi presiden ke-45 AS itu terus berjalan. Bahkan, FBI mengaku sudah semakin dekat dengan tujuannya.

Tanpa orang-orang dekatnya di Gedung Putih, Trump sudah pasti kesepian. Dalam waktu dekat, dia memang pasti mendapat direktur humas baru. Tapi, orang baru itu bukanlah Hicks yang dia besarkan dalam asuhannya.

Dari awalnya model dan humas biasa, Hicks lantas menjadi penasihat kampanye pilpres dan akhirnya direktur humas Gedung Putih. Sang pengganti jelas bukanlah sosok yang diandalkan Trump sebagaimana Hicks.

Tapi, bukan hanya Hicks yang membuat drama Gedung Putih menarik. Pekan ini Gedung Putih mencabut beberapa hak istimewa Jared Kushner dan Ivanka.

Pasangan yang oleh media AS dijuluki Javanka itu tidak akan lagi punya akses luas terhadap sang presiden. Termasuk terhadap urusan-urusan pemerintahan. Gedung Putih melonggarkan pengamanan Kushner dan tak lagi menyampaikan brifing intelijen harian kepadanya.

Chris Cillizza, pengamat politik CNN, menyebut lingkaran kepercayaan Trump di Gedung Putih kian menciut. Maka, taipan 71 tahun yang sejak awal masa kepresidenannya sudah merasa kesepian itu bakal kian merana.

Dia tak lagi punya tempat bergantung. Dan, kini tidak ada lagi orang yang bisa diandalkan untuk menjadi perisainya. Yang tersisa mungkin hanya Keith Schiller, pengawal pribadinya. (hep/c10/dos)

BACA ARTIKEL LAINNYA... FBI Lakukan Kesalahan Tak Termaafkan di Florida, Parah!


Redaktur & Reporter : Adil

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler