Tuan Guru Bajang Cerita Pernah Menepuk Dada Ahok

Selasa, 15 November 2016 – 00:24 WIB
Gubernur NTB, TGH M Zainul Majdi, yang akrab disapa Tuan Guru Bajang. Foto: Lombok Post/dok.JPNN.com

jpnn.com - MATARAM – Upaya pendinginan suasana pascademo 4 November 2016 juga dilakukan Gubernur NTB, TGH M Zainul Majdi.

Gubernur mengumpulkan seluruh tokoh agama, tokoh masyarakat, tokoh pemuda, pimpinan Ponpes dan pihak-pihak terkait, Senin malam (14/11).

BACA JUGA: Diguyur Anggaran Puluhan Miliar, Jalan Sukabumi-Suoh Diyakini Mulus 2017

Acara silaturrahim ini sengaja diadakan untuk tetap menjaga kebersamaan antarumat beragama, di tengah suasana kebathinan umat Islam yang tensinya sedang meningkat terkait dugaan penistaan agama oleh Gubernur DKI non aktif Basuki Tjahaja Purama atau Ahok.

Hadir pula dalam kesempatan tersebut semua perwakilan agama yang ada di NTB dan Forum Koordinasi Pemerintah Daerah (FKPD).

BACA JUGA: Tarif Parkir Kendaraan di Bandara Kualanamu Naik Menuai Protes

Menurut pria yang akrab disapa Tuan Guru Bajang (TGB), pernyataan Ahok memang telah melukai hati ummat Islam.

"Saya pernah ingatkan Pak Ahok agar menjaga mulutnya, dia jawab iya terima kasih. Tapi ternyata dia lupa," tutur gubernur di hadapan hadirin.

BACA JUGA: Bandung Banjir Terus, Harga Cabai dan Bawang di Cilegon Meroket...Kok Bisa?

Diceritakan, sebelum ada pernyataan Ahok yang mengundang kemarahan, dirinya sempat menepuk dada mantan wagub DKI itu, memberikan saran bahwa "musuhnya adalah mulutnya sendiri".

Oleh karena itu harus dijaga dengan baik. Sayangnya nasehat itu hanya dianggap angin lalu.

Ditegaskan, keterlibatan dirinya dalam aksi 4 November karena memang merasa dilukai hatinya sebagai umat Islam.

"Saya kenal sama Ahok, sering SMS-an dan bercanda," ujarnya. Tapi kalau sudah menyangkut hal yang prinsip, lanjutnya, maka dirinya punya sikap tegas.

Dijelaskan, dikumpulkannya seluruh tokoh untuk bersama-sama menjaga umat. "Mari obati luka itu, semarah-marahnya kita jangan sampai hilang akal sehat. Ini ujian bagi umat Islam," imbaunya.

Kepada umat agama lain, gubernur berharap agar bisa memahami kondisi saat ini.

"Siapapun dan pihak manapun tidak boleh melakukan penistaan agama, tidak boleh menyakiti pemeluk agama lain," tegasnya yang langsung disambut  takbir.

Satu hal yang ditekankan gubernur, Aksi Bela Islam jangan dilebarkan ke isu upaya penggulingan kekuasaan.

Apabila niat membela Islam dikotori oleh tujuan negatif, gubernur yakin energi umat Islam akan luntur dengan sendirinya.

Kasus Ahok ini, juga dinilai TGB telah membuat kekacauan di media sosial.

Antarpemeluk agama yang berbeda saling menghina, tidak terkecuali masyarakat NTB yang juga ikut melakukan itu.

"Masya Allah, pemimpin juga dihina seakan-akan sangat buruk dan dicerca. Ingat, kita harus hormati pemimpin," ujarnya.

Gubernur juga menyentil pernyataan Aliansi Umat Islam (AUI) NTB, yang akan menolak kedatangan Jokowi ke NTB jika Ahok belum ditangkap sampai tanggal 22 November.

"Ada info Presiden akan datang, janganlah kita bilang akan tolak. Bukan seperti itu cara kita. Meskipun hati terluka tapi akhlak harus tetap dijaga. Kita percaya kepolisian akan menyelesaikan masalah ini dengan baik," kata gubernur.

Tidak lupa pula gubernur mengingatkan kepada seluruh masyarakat NTB untuk menjaga keutuhan NKRI.

Negara Indonesia didirikan dengan pengorbanan yang luar biasa, sehingga amanah tersebut harus dijaga dan dirawat dengan baik.

Sementara itu, Sekretaris Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Provinsi NTB, I Gede Renjana menyampaikan keprihatinannya atas ucapan Ahok yang telah melukai umat Islam.

"Kami, bersyukur di sini memiliki gubernur muslim tapi sangat mengayomi kami. Kami dirangkul dan diberikan peluang yang sama di sini, bangga jadi NTB," ujarnya, seperti dilaporkan Radar Lombok (Jawa Pos Group).

Di tempat yang sama, TGH Subki Assasaky mengajak gubernur untuk membuat pernyataan bersama atas nama masyarakat NTB dan mengirimnya ke Mabes Polri.

"Ayo kita tanda tangani kesepakatan, pertemuan ini tidak boleh disia-siakan," sarannya. (zwr)

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Antisipasi Macet Lima Tahun ke Depan, Jalan di Batam Mulai Diperlebar


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler