Tuding Pemerintah Sepelekan Benda Bersejarah

Jumat, 20 September 2013 – 19:57 WIB

jpnn.com - JAKARTA - Anggota Komite III Dewan Perwakilan daerah (DPD) Ahmad Jajuli mengkritisi terus berulangnya kasus pencurian benda berharga koleksi museum. Menurutnya, pemerintah tak serius dalam mengurus museum sehingga terkesan menyepelekan kasus pencurian barang-barang bersejarah.

"Negeri ini diurus berdasarkan statistik. Kalau hanya satu sampai sepuluh benda sejarah hilang, itu hal biasa. Tapi kalau hilang semuanya baru kaget," kata Jajuli dalam acara diskusi bertema "Pencurian Benda Purbakala, Kriminalitas yang Diabaikan," di gedung DPD, Senayan Jakarta, Jumat (20/9).

BACA JUGA: Djoko Susilo Jalani Fisioterapi di RSCM

Ia bahkan menyayangkan hilangnya empat lempeng emas koleksi Museum Nasional yang tak dianggap sebagai peristiwa nasional. Karenanya, lanjut  senator asal Provinsi Lampung itu, jangan salahkan generasi selanjutnya jika kehilangan rasa nasionalisme.

"Jangan salahkan anak cucu kita kalau nasionalismenya rendah sebagai konsekuensi dari tidak adanya benda-benda sejarah yang akan mereka jadikan sebagai inspirasi membangun nasionalisme," tegas dia.

BACA JUGA: Dahlan Iskan Beber Resep Menuju Negara Maju

Karena itu dia berharap harus ada disain besar pengamanan benda-benda sejarah melalui revisi Undang-Undang Cagar Budaya. "Setidaknya museum harus ditempatkan sebagai objek vital dan masuk dalam satu-kesatuan sistem pangamanan nasional," sarannya.(fas/jpnn)

 

BACA JUGA: Desak KPK Usut Transaksi Toilet di DPR

BACA ARTIKEL LAINNYA... Butuh Cawapres Penghubung Kepentingan Pusat dengan Daerah


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler