Tuding Pentolan Buruh Arogan

Rabu, 06 November 2013 – 21:12 WIB

jpnn.com - JAKARTA - Ketua Komite Tetap Investasi Indonesia Bagian Tengah KADIN Indonesia, Muhammad Solikin mengatakan peran Said Iqbal selaku Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) sudah kebablasan dan cendrung arogan.

Selaku Presiden KSPI, menurut Solikin, Said Iqbal tidak memberikan masukan yang rasional, bahkan lebih mengedepankan tekanan terhadap pemerintah dan pengusaha lewat massa buruh yang dikoordinirnya.

BACA JUGA: KPK Tak Berhenti Pada Mahfud Suroso

"Said Iqbal tidak memberikan masukan yang rasional, bahkan lebih mengedepankan tekanan terhadap pemerintah dan pengusaha melalui para buruh yang dikoordinirnya," kata Muhammad Solikin, saat dihubungi, Rabu (6/11), menanggapi demo buruh akhir-akhir ini.

Mengenai dugaan yang menyebutkan bahwa Said Iqbal agen asing, Solikin mengaku tidak mengetahui hal itu. Tapi kata dia, jika melihat dampak dan agresifitas pergerakan yang bersangkutan, sudah tidak dipungkiri kalau dugaan banyak pihak itu benar.

BACA JUGA: Yakin Jokowi Ambisi jadi Presiden

“Kalau kita mempertimbangkan stabilitas nasional, bisa jadi dugaan banyak pihak itu benar,” jelasnya.

Lebih lanjut Solikin menilai aksi buruh akhir-akhir ini sudah keluar dari rel logika dan intelektual serta nilai luhur bangsa. Bahkan aksi para buruh itu cenderung mengancam akselerasi roda ekonomi negara.

BACA JUGA: Dahlan Iskan Siap Bantu Mantan Dirut Merpati

“Kita menyayangkan KSPSI. Sebagai organisasi yang mewadahi buruh, harusnya berperan sebagai katalisator dan dinamisator yang mampu menengahi persoalan,” kata Solikin.

Dikatakan Solikin, dengan tidak berjalannya peran tri partit, seyogyanya saluran musyawarah dikedepankan. Karena apabila terus berlangsung maka para buruh sendiri yang rugi. “Akibat demo berkepanjangan, justru investor lari dan perekonomian kita terganggu,” ujarnya. (fas/jpnn)

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Hamdan Diingatkan tak Jadi Pelayan Parpol dan Istana


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler