Tudingan Jokowi Capres Boneka Dianggap Tak Islami

Kamis, 29 Mei 2014 – 06:06 WIB

jpnn.com - JAKARTA - Alumnus Pondok Pesantren Modern Gontor, Ali Akbar menilai pasangan Joko Widodo-Jusuf Kalla (Jokowi-JK) yang berduet di pemilu presiden (pilpres) sudah sesuai kaidah Islam. Akbar pun mengaku heran ketika ada pihak menyebut Jokowi sebagai capres boneka.

Akbar lantas mengutip sebuah hadits Rasulullah SAW yang diriwayatkan dari Abdurrahman bin Samurah, bahwa seseorang dilarang untuk mencalonkan diri menjadi pemimpin atau meminta-meminta kekuasaan. Sedangkan dalam hadits lain yang diriwayatkan Abu Musa Al-Asyari, Rasulullah SAW menegaskan tidak akan mengangkat seorangpun untuk memegang jabatan apabila orang itu berambisi menduduki jabatan itu.

BACA JUGA: Tes CPNS 2014 Tinggalkan Model LJK

Menurut Akbar, justru Jokowi-JK menjadi pasangan unik dan menarik karena  keduanya tidak pernah mengajukan diri untuk menjadi capres atau cawapres. Karenanya Akbar tak setuju dengan sebutan capres boneka untuk Jokowi.

“Keduanya justru diberi amanah atau mandat oleh partai yang merupakan representasi rakyat. Dengan istilah capres boneka, bukankah itu sama halnya melecehkan dan mendegradasi kaidah Islam?" kata Akbar, (Rabu, 28/5).

BACA JUGA: Tes CPNS 2014 Tinggalkan Model LJK, Digelar Tidak Serentak

Akbar juga heran bila ada pihak yang terlihat sangat berambisi menjadi pemimpin justri dianggap Islami. "Mari kita introspeksi. Muslim tak boleh disesatkan dan tak pernah menyesatkan. Islam itu rahmatan lil-'alamin, sehingga selalu jernih dan menjunjung tinggi akhlak mulia," pungkasnya.(rmo/jpnn)

 

BACA JUGA: Anggap Capres Berpengalaman sebagai Kada Lebih Menjanjikan

BACA ARTIKEL LAINNYA... Hasil Sadapan KPK Identik dengan Suara Anggoro dan MS Kaban


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler