Tudingan Polisi Mengarah ke JI

Jumat, 25 Maret 2011 – 05:35 WIB

JAKARTA - Dugaan keterlibatan kelompok Islam radikal Jamaah Islamiyah (JI) dalam aksi teror bom buku semakin menguatNamun, polisi kesulitan melacak, karena muncul analisis jika eksekutor adalah relawan atau simpatisan baru JI

BACA JUGA: KPK Tak Sepantasnya Tutupi Barang Busuk

Mereka tidak masuk dalam struktur organisasi JI.
 
Kepala Bagian Penerangan Umum Mabes Polri Kombespol Boy Rafli Amar di Jakarta kemarin (24/3) menjelaskan, dugaan ke arah JI memang belum seratus persen
"Dugaan ke sana (JI, Red) memang ada

BACA JUGA: Menginap di Hotel, Bersebelahan Kamar dengan Bandar Narkoba

Bahkan sangat kami seriusi," ujarnya
Tapi, hingga sekarang polisi belum menyimpulkan jika beberapa daftar nama eks anggota JI terlibat.

Menurut Boy, polisi semakin gencar memburu DPO (daftar pencarian orang) alumni JI untuk mengurai serangan bom buku

BACA JUGA: Uang Negara Ditilep, Dibantah Dengan Salah Administrasi

Pertimbangannya, modus yang digunakan dalam teror itu juga pernah terjadi di Poso, Sulawesi Tengah 2009 silamNah, lanjut Boy, JI sendiri berada di balik teroro di Poso tersebut.

Boy menjelaskan, meskipun organisasi JI sudah dibubarkan, tetapi keberadaannya terus berkembangBaik itu secara individu maupun kelompokPerkembangan ini, kata dia, mengundang simpati dari beberapa orang baruDia menduga, orang-orang baru ini berada di luar organisasi JI yang selama ini diburu polisi.

Kondisi ini membuat polisi semakin kesulitanPasalnya, jelas Boy, upaya mengorek informasi dari teroris yang masih mendekam maupun yang sudah bebas dari penjara belum membuahkan hasil yang signifikan"Jika orangnya baru, anggota lama bisa jadi tidak kenal," urainya.

Sementara itu, setelah disebar hampir sepakan, sketsa wajah kurir bom di Utan Kayu belum membuahkan hasilBoy mengatakan, belum ada laporan yang signifikan terhadap posisi orang yang mirip dalam sketsa tersebut.

Dalam sketsa itu, polisi membuat sosok pria bertopi dengan ciri-ciri tertentuDi antaranya, tinggi 165 cm, tubuh sedang, warna kulit sawo matang, mata sayu, dan sedikit berjenggot"Hingga sekarang masih belum ada laporan yang signifikan," tandasnyaPolisi masih optimistis bisa mengungkap pelaku bom buku melalui sketsa kurir tersebutPolisi terus berharap peran masyrakat untuk melapor jika melihat orang dengan ciri-ciri tadi.

Boy menjelaskan, masyarakat harus tenang dan tetap waspadaMantan Kabid Humas Polda Metro Jaya itu mengatakan, suasana saat ini sudah relatif kondusifDia berharap, masyarakat yang tidak bertanggung jawab jangan sampai memperkeruh kondisi.

Mantan Kanit Negosiasi Subden Penindak Densus 88 Anti Teror itu menjelaskan, masyarakat yang secara sengaja menebar ancaman teror bohongan bisa dipenjara 15 tahun"Jangankan dalam bentuk paket, kami pernah menindak ancaman yang dari SMS," tandasnya.

Ganjaran hukuman 15 tahun itu mengacu pada pasal 7 UU Nomor 15 Tahun 2003 tentang TerorisBoy mencatat, dalam sepekan terakhir ada 29 laporan masyarakat yang mencurigai ada paket berisi bom di Jakarta dan sekitarnyaTernyata yang benar-benar paket bom hanya di lima titik"Jangan main-main, karena bisa dikatakan dalam kategori coba-coba melakukan teror," pungkasnya(wan)

BACA ARTIKEL LAINNYA... MK Didesak Segera Tuntaskan Uji Materi UU KPK


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler