Tujuan RSBI Sudah Melenceng ke Bisnis

Senin, 13 Juni 2011 – 22:01 WIB

JAKARTA—Anggota Komisi X DPR RI, Raihan Iskandar mendesak Kementerian Pendidikan Nasional (Kemdiknas) segera mencabut aturan tentang sekolah berstatus Rintisan Sekolah bertaraf Internasional (RSBI)Menurutnya, aturan RSBI yang berlaku saat ini belum jelas mengatur aspek metodelogi pendidikan RSBI, kualitas guru dan murid, serta biaya pendidikan.

Sebenarnya,kata Raihan, dirinya bisa tujuan didirikannya RSBi itu sudah bagus, yakni mendorong pemerintah daerah untuk mendirikan minimal satu sekolah RSBI di setiap kabupaten/kota untuk bisa menampung anak-anak yang berprestasi

BACA JUGA: Pemda Masih Boleh Dirikan RSBI

Namun, lanjutnya, justru sekarang ini banyak poin-poin aturan yang sudah luntur.

"Salah satunya tentang pembiayaan atau memasang iuran yang tinggi
Ini sama saja RSBI itu kini arahnya bukan kepada kualitas tetapi lebih kepada bisnis pendidikan,” ujar Raihan ketika dihubungi melalui telepon selularnya di Jakarta, Senin (13/6).

Kemdiknas, lanjut dia, mestinya tidak terlalu bangga dengan keberadaan RSBI

BACA JUGA: Kemdiknas Bantah Hanya Memihak PTN

Pasalnya, RSBI tidak selalu memiliki prestasi lebih bagus dibandingkan dengan sekolah standar nasional (SSN).  “RSBI tidak selalu bagus
Apalagi sekarang ini, arahnya lebih mengutamakan sisi financial peserta didik, bukan kemampuan akademiknya

BACA JUGA: RSBI Baru? Nanti Dulu

Di dalam pelaksanaan UN kemarin saja, buktinya ada kok siswa sekolah SSN di Aceh yang nilai rata-rata UN-nya tertinggi di tingkat nasionalJadi segeralah dibenahi RSBI itu,” ketusnya.

Politikus dari Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (F-PKS) menambahkan, standar mutu RSBI juga harus diperbaikiDikarenakan selama ini RSBI hanya mengacu pada kemampuan Bahasa Inggris sajaSeharusnya, RSBI harus memperkuat bahasa ibu, Bahasa Indonesia untuk memperkuat karakter bangsa"Selanjutnya baru konsen ke bahasa asing," imbuhnya.

Dia menyebut contoh RSBI di JepangDi Jepang, katanya, lebih konsen kepada memperkuat budaya lokal dulu, baru memperkuat bahasa asing"Dan untuk pelajaran bahasa Indonesia, tolong juga dimasukkan sastranya, karena sekarang ini justru anak-anak sangat lemah tentang pengetahuan atau pemahaman sastra Indonesia,” imbuh Raihan(cha/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Pemerintah Bakal Bangun Rusunawa untuk Pesantren


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler