Tujuh Kapal Militer Buatan Banyuwangi Dibeli Rusia

Selasa, 13 Maret 2018 – 08:19 WIB
Kapal militer buatan Banyuwangi. Foto: JPG

jpnn.com, BANYUWANGI - Produk industri maritim Banyuwangi, Jawa Timur mampu menembus pasar Eropa, tepatnya ke Rusia dan sejumlah negara di kawasan Skandinavia.

Kapal tersebut disebut-sebut sebagai alat utama sistem persenjataan (alutsista) Rusia.

BACA JUGA: Baru 16 Nasabah BRI Lapor Kehilangan Tabungan

Ya, salah satu perusahaan kapal yang berbasis di Lingkungan Sukowidi, Kelurahan Klatak, Kalipuro, meluncurkan kapal berteknologi tinggi kemarin (12/3).

Kapal produksi PT Lundin Industry Invest yang dibeli militer Rusia itu diuji coba di Selat Bali.

BACA JUGA: Pentingnya Seimbangkan Gizi Makro dan Mikro

Ikut dalam sea trail tersebut Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas dan Direktur PT Lundin Industry John Lundin.

Kapal itu mampu melaju hingga kecepatan lebih dari 85 knot atau setara 160 kilometer per jam.

BACA JUGA: 19 Maret, CPNS Terima SK Pengangkatan

Pihak PT Lundin pun mengklaim kapal jenis rigid inflatable boat (RIB) type X2K Carbotech Special Ops tersebut sebagai kapal tercepat di Indonesia, bahkan mungkin di Asia.

Selain sangat cepat, kapal berbahan karbon dan kevlar itu dirancang mampu menahan kekuatan di atas G-7 alias gravitasi tujuh.

Rusia memesan tujuh kapal buatan pabrikan Indonesia tersebut. Saat ini lima kapal telah dikirim ke Negeri Beruang Merah itu.

''Tadi yang diuji coba adalah kapal keenam. Khusus kapal keenam dan ketujuh, kecepatannya 85 knot, di atas kecepatan lima kapal yang kami kirim sebelumnya, 50 sampai 60 knot,'' ujar Lundin.

Dia menambahkan, dua model kapal carbotech produksi Lundin lainnya juga digunakan untuk operasi militer di Swedia dan Rusia.

''Kami banyak menerima pesanan kapal untuk militer seperti dari Bangladesh, Hongkong, Malaysia, Brunei, hingga Singapura,'' jelasnya.

Keberhasilan industri perkapalan Banyuwangi dalam memproduksi kapal Rusia tersebut menumbuhkan kebanggaan bagi warga setempat yang banyak bekerja di PT Lundin.

Di antaranya adalah Hari Hermawan, karyawan assembling (perakitan atau penggabungan komponen kapal).

''Saya terlibat untuk assembling kapal Rusia itu. Rasanya bangga karena negara-negara di dunia bisa pesan ke Banyuwangi,'' ujar pria lulusan SMK PGRI 2 Banyuwangi tersebut.

Anas menambahkan, ekspor kapal produksi PT Lundin ke Rusia membuktikan bahwa industri kapal dalam negeri punya daya saing tinggi di kompetisi global.

''Itu sekaligus mendukung visi kemaritiman Presiden Jokowi,'' ujarnya.

Dia optimistis peluang industri perkapalan semakin terbuka lebar di Banyuwangi.

Dia berharap perkembangan industri perkapalan tersebut sekaligus bisa menggerakkan perekonomian lokal. (sgt/aif/c22/diq/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Goyangan Majikan Lebih Jreng, Ogah Pulang


Redaktur & Reporter : Natalia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler