Tunisia Berkabung Tiga Hari

Untuk Menghormati Korban Tewas Penggulingan Rezim Ben Ali

Sabtu, 22 Januari 2011 – 21:23 WIB
TUNIS - Tunisia memulai tiga hari masa berkabung nasional untuk menghormati mereka yang tewas dalam kerusuhan politik penggulingan rezim Ben AliSetidaknya 78 orang tewas dalam serangkaian demonstrasi yang disebut-sebut sebagai revolusi sosial pertama di dunia Arab.

Di tengah masa berkabung nasional tersebut, kemarahan rakyat belum mereda

BACA JUGA: Banjir-Longsor Brazil Tewaskan Lebih dari 1.000

Ratusan massa terus memenuhi jalanan Tunis memprotes masih bercokolnya sejumlah tokoh penting Partai RCD, pendukung utama rezim lama, dalam pemerintahan baru.

Pemerintah interim menyatakan akan mengakui partai politik yang sebelumnya diblacklist oleh rezim Ben Ali
Selain itu pemberian amnesti kepada seluruh tahanan politik.

Keputusan tersebut diumumkan setelah sidang pertama kabinet yang dihelat Kamis (20/1)

BACA JUGA: Lee Kuan Yew Berwasiat untuk Hancurkan Rumahnya

Sejumlah menteri kabinet baru, awal pekan ini, menyatakan seluruh tahanan politik telah dibebaskan.

Amnesty Internasional menyambut baik langkah tersebut
Namun kelompok perlindungan HAM tersebut menyatakan bahwa sejumlah tahanan politik yang mempunyai kaitan dengan partai Islam Ennahda, tetap berada dalam tahanan.

Kabinet baru Tunisia menjanjikan pemilu yang jujur dan adil dalam enam bulan ke depan

BACA JUGA: FBI Ringkus 127 Gangster

Namun hingga saat ini belum mengumumkan hari H nyaKonstitusi menyatakan pemilu harus digelar dalam kurun waktu enam bulan.

Terjadi demonstrasi sejak Kamis (20/1) hingga kemarin, Jumat (21/1) di dekat kantor Partai RCDSejumlah demonstrasi lainnya juga terjadi di Kota Gafsa dan Kef.

Demonstran menuntut semua anggota RCD tidak dilibatkan dalam pemerintahan yang akan datangPartai RCD sendiri telah membubarkan dewan pimpinan pusatnya sendiriMereka menyadari bahwa apapun dan siapapun yang masih terkait dengan Ben Ali, tak lagi populer di Tunisia.

Dengan runtuhnya rezim diktator Ben Ali, kebebasan berbicara dan berpendapat juga mulai dirasakanMedia lokal telah mengutip berbagai pendapat kritis sejumlah tokoh politik dan perdebatan mengenai isu pemerintahan sudah tidak tabu lagiKartun-kartun politik sudah mulai muncul di sejumlah koranHal yang diharamkan selama lebih dari dua dekade terakhir(cak)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Tak Ada WNI Korban Banjir di Brazil-Australia


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler