JAKARTA—Wakil Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Wamendikbud) bidang Pendidikan, Musliar Kasim mengungkapkan, lambatnya penyaluran tunjagan khusus guru perbatasan disebabkan pemerintah Propinsi lambat mengirimkan data guru ke pemerintah pusatBahkan terkadang, pemerintah provinsi kerap kali memberikan data yang salah sehingga tunjangan yang disalurkan tidak sesuai dengan jumlah guru yang ada.
“Itu dikarenakan data yang tidak sinkron
BACA JUGA: Tak Mau Pindah ke Daerah, Guru Terancam PHK
Terkadang pemerintah provinsi mengirimkan data lama , sehingga jumlah guru yang tercatat tidak sesuai dengan jumlah yang ada saat ini,” ungkap Musliar di Gedung PGRI, Jakarta, Senin (28/11).Musliar mencontohkan, data guru perbatasan yang ada di Kalimantan Timur
BACA JUGA: Pemerataan Distribusi Guru Ditarget Selesai Akhir 2013
Alhasil, pemerintah provinsi justru mengirimkan data guru seadanya saja, dan bahkan data-data lama yang belum diperbarui.“Jika seperti ini, pastinya merugikan guru-guru yang seharusnya berhak menerima tunjangan khusus itu
Di samping itu, untuk mempermudah akses bagi guru dalam proses pengambilan tunjangan, maka pemerintah juga sudah membangun sekolah satu atap
BACA JUGA: Pindah Mengajar, Guru Minta Biaya Mutasi
Di dalam lingkungan sekolah itu, juga dibangunkan sebuah asrama, sehingga para siswa dan guru bisa menginap di asrama tersebut“Jadi tidak perlu pulang dengan jarak yang cukup jauhNantinya juga akan dibangun politeknik di daerah perbatasan,” jelas Musliar(cha/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Kabupaten Sikka Kekurangan 600 Guru
Redaktur : Tim Redaksi