Tunjangan Guru Perbatasan Belum Merata

Sabtu, 26 November 2011 – 13:07 WIB

SANSIROTAL--Pergumulan dan tantangan tugas yang dialami guru di daerah perkotaan dan wilayah daratan tak sebanding yang dirasakan pengajar di pulau perbatasan NKRI dan pengajar di desa pinggiran kota di Sangihe, Sitaro dan Talaud. 

Selain wilayah tugas menantang dengan dipisahkan lautan luas, ketersedian fasilitas kerja dan sarana penunjang serta minimnya tenaga pendidik jadi pergumulan hidup kalangan oemar bakrie di pulau perbatasan dan pinggiran iniTapi tantangan itu tetap dijalani para guru di pulau Miangas, Karatung, Laluhe, Dampulis, Marampit, Kakorotan Kabupaten Talaud

BACA JUGA: Guru Nyambi Pengayuh Becak, Demi Hidupi Tiga Anak

Hal ini juga dilakukan guru di pulau Marore, Kawio, Kawaluso, Matutuang, Para, Bukide, Biaro, Makalehi  dan guru lainnya yang bertugas di pulua dan desa terpencil di Sangihe dan Sitaro. 

Anehnnya hak yang harusnnya mereka terima, seperti  tunjangan khusus perbatasan bagi guru yang mengajar di pulau perbatasan dan pulau kecil serta pinggiran kota yang harusnnya diterima belum jadi kenyataan


Baru sebagian kecil guru perbatasan yang menerima tunjangan  khusus guru perbatasan dari pemerintah pusat

BACA JUGA: 44 Ribu Guru di Jambi Belum Disertifikasi

Lainnya belum menikmati hak itu,” ungkap sejumlah guru yang bertugas di pulau perbatasan
Padahal sudah lama bertugas di pulau perbatasan dan desa terpencil

BACA JUGA: Bupati Simalungun Dinilai Dzalimi Guru



“Bicara keadilan, harusnnya pusat memberikan tunjangan khusus perbatasan bagi semua guru yang mengajar di pulau perbatasan dan pinggiranHarapan menerima tunjangan perbatasan masih jadi mimpi,” ungkap mereka.

Minimnya jumlah guru di pulau perbatasan dan pinggiran, kurangnya fasilitas penunjang belajar mengajar, rumah dinas guru, jarak sekolah dengan tempat tinggal yang jauh jadi pergumulan merekaGuru yang bertugas di pinggiran kota harus buang tenaga dan duit lebih membayar ongkos trasportasiJalan yang ditempuh pun masih rusak

“Satu harapan kami kiranya pemerintah pusat bisa menambahkan dana dan kuota guru penerima tunjangan perbatasanKalau perlu semua guru yang bertugas di pulau perbatasan dan desa pinggiran kota diberikan tunjangan perbatasan,” pintah mereka.

Kadis Dikpora Talaud Ir JCF Papia MSi, Kadis Dikpora Sitaro Drs Hans Kalangit MSi dan Sekertaris Dikpora Sangihe Drs HK Lumiu mengakui pemberian tunjangan perbatasan dari pemerintah pusat belum menjangkau keseluruhan guruDi Talaud baru 400 orang guru yang masuk daftar penerima tunjangan perbatasanSementara di Sitaro baru 200 lebih guru dan Sangihe 350 guru yang menerima tunjangan perbatasan

“Ini bukan disengaja ataupun ada praktek pilih kasihTapi baru itu jumlah kuota guru yang ditetapkan pusat menerima tunjangan tersebut,” ujar Papia dan Kalangit. 

Lanjut keduanya, berbagai  upaya tengah diperjuangkan untuk menambah kuota guru penerima tunjangan perbatasan“Kerinduan kami semua guru bisa menerima tunjangan iniJadi kita akan usulkan ke Pusat agar semua guru di Sangihe, Sitaro dan Talaud menerima tunjangan perbartasan,” ujar ketiganya.(jeg)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Hilangkan Diskriminasi Sesama Guru


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler