jpnn.com - JAKARTA--Perjuangan bidan PTT untuk bertemu Presiden Joko Widodo tidak mengenal lelah.
Dalam orasinya di tengah aksi unjuk rasa di Jakarta hari ini, ketua Forum Bidan Desa (Forbides) masing-masing daerah secara bergantian membeberkan bagaimana upayanya bertemu presiden di setiap kesempatan.
BACA JUGA: Aksi Demo Bidan Desa PTT Ternyata Sepi
"Saat Festival Danau Toba, kami berupaya bertemu dengan presiden. Meski kami dihalang-halangi, kami tetap berupaya mendekati beliau. Bahkan dengan sepeda motor kami kejar-kejaran dengan patwal agar bisa bertemu presiden," tutur salah seorang perwakilan bidan desa PTT Sumut dalam aksi unjuk rasa di depan Istana Merdeka, Jakarta, Selasa (20/9).
Hal sama diungkapkan Nanik, bidan dari Banten. Ketika malam Iduladha, bidan desa di Banten bukannya menyiapkan hidangan lebaran, tapi justru mengadang presiden.
BACA JUGA: Inilah Beberapa Pemda yang Capai Penghargaan WTP
"Kami tidak bisa bertemu di istana, makanya di manapun presiden melakukan kunker, di situ bidan desa PTT siap mengadang. Kami ingin menyampaikan langsung ke presiden dan beliau ternyata memang sudah tahu masalah bidan desa PTT," beber Nanik.
Perwakilan bidan desa dari Kalimantan Utara juga demikian. Apapun akan dilakukan bidan desa agar bisa bertemu Jokowi setiap kunker ke daerah, guna menyampaikan tuntutan agar mereka segera diangkat menjadi CPNS.
BACA JUGA: Kapolri Sudah Jelaskan, Komisi III Masih Curigai SP3 Kasus Karhutla
"Kenapa kami selalu ada ketika presiden kunker? Karena hanya itu jalan satu-satunya untuk menyampaikan aspirasi. Meski kami dihalang-halangi paspampres, tapi kami tetap bisa bertemu presiden," terangnya. (esy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Biar Tidak Bikin Polemik, Nusron Wahid Diminta tak Rangkap Jabatan
Redaktur : Tim Redaksi