jpnn.com - PADANG - Massa Aliansi Mahasiswa dan Pemuda Islam se-Sumatera Barat berunjuk rasa di depan Mapolda Sumbar, kemarin (11/11).
Mereka mendesak dilakukannya penegakan hukum secara berkeadilan untuk kasus dugaan penistaan agama yang dilakukan Ahok.
BACA JUGA: Kakek Veteran ini tak Pernah Terima Tunjangan, Akhirnya Jualan Kopi
Pengunjukrasa juga mempertanyakan penangkapan kader Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) terkait unjuk rasa 4 November lalu.
Massa yang menyampaikan tuntutannya di Polda Sumbar awalnya melakukan long march dari markas HMI Padang, Jalan Hangtuah.
BACA JUGA: Duh, Balita Kecemplung di Galian Septic Tank
Lantas menuju ke Jalan Pattimura-A Yani, hingga akhirnya menyampaikan orasi di Mapolda Sumbar.
Dalam pernyataan sikap, Ketua HMI Padang, Rizki mengatakan, Aliansi Mahasiswa dan Pemuda Islam se-Sumatera Barat yang terdiri dari Badan Koordinasi (Badko) HMI Sumatera Barat, PW GPII Sumbar menuntut penyelesaian hukum secara tegas kasus penistaan agama yang diduga dilakukan Ahok.
BACA JUGA: Belasan Pelajar MAN Kesurupan Massal Usai Studi Banding
Masa juga menolak segala bentuk pengalihan isu terhadap kasus tersebut.
Pengunjuk rasa juga menegaskan bahwa aksi damai 4 November lalu dilakukan oleh Umat Islam merupakan tindakan yang dilindungi dan dijamin oleh UUD 1945, khususnya Pasal 28E ayat 2 yang menyatakan bahwa “Setiap orang berhak atas kebebasan meyakini kepercayaan, menyatakan pikiran dan sikap, sesuai dengan hati nuraninya”.
Mereka juga mengecam penangkapan Sekjen PB HMI dan beberapa kader HMI yang dilakukan secara paksa dan tidak menghormati asas praduga tak bersalah.
“Penangkapan Sekjen PB HMI dan beberapa kader HMI merupakan bentuk pembungkaman demokrasi yang tidak sesuai dengan UUD 194,” pungkasnya. (adi/sam/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Forum Pemuda NKRI Gelar Pentas Seni
Redaktur : Tim Redaksi