jpnn.com, JAKARTA - SALAH satu penyakit yang biasanya dialami orang setelah lebaran adalah tekanan darah tinggi.
Tekanan darah tinggi bisa terjadi akibat dari mengonsumsi berbagai makanan seperti yang mengandung santan, makanan cepat saji dan lainnya.
BACA JUGA: Atasi Bau Badan dengan 5 Ramuan Alami Ini
Untuk berbagai alasan, banyak orang lebih memilih untuk mencoba ramuan alami sebelum menggunakan obat untuk mengatasi beberapa penyakit.
Mulai dari sakit tenggorokan, alergi musiman hingga kecemasan dan depresi.
BACA JUGA: Turunkan Tekanan Darah Tinggi dengan 5 Buah Sehat Ini
Dalam kasus tekanan darah tinggi, ada beberapa ramuan alami yang bisa memberikan beberapa manfaat.
Berikut penjelasannya, seperti dikutip laman Khealth.
BACA JUGA: Redakan Tekanan Darah Tinggi dengan 3 Vitamin Ini
https://khealth.com/learn/hypertension/herbs-for-high-blood-pressure/.
1. Bawang putih
Studi menunjukkan bahwa suplemen bawang putih bisa membantu mengurangi tekanan darah tinggi.
Rata-rata, orang dewasa yang mengonsumsi 300 miligram (mg) ekstrak bawang putih kering mengurangi tekanan darah sistolik sekitar 7 mm Hg dan tekanan darah diastolik sekitar 5 mm Hg.
2. Sirsak
Sirsak adalah buah tropis yang telah lama digunakan di beberapa budaya untuk mengelola hipertensi dan diabetes tipe 2.
Dalam satu penelitian baru-baru ini, orang dengan prehipertensi yang mengonsumsi suplemen sirsak memiliki tekanan darah sistolik dan diastolik yang secara signifikan lebih rendah setelah tiga bulan dibandingkan dengan orang yang tidak menerima pengobatan.
Sirsak tampaknya mengurangi aktivitas enzim yang membantu mengatur gula darah (glukosa).
Mengurangi gula darah berkontribusi pada pengurangan produksi insulin, yang bisa menjaga tingkat tekanan darah tetap terkendali.
3. Seledri
Seledri dianggap membantu pengaturan tekanan darah karena bahan kimia alami yang disebut 3-n-butylphthalide, yang telah ditemukan untuk menurunkan tekanan darah pada hewan.
Namun, hanya uji coba manusia yang sangat kecil yang menguji efek jus seledri.
Meskipun hasil dari kedua penelitian tersebut menjanjikan, tetapi tidak cukup bukti untuk mendukung penggunaan seledri atau jusnya untuk mengobati hipertensi.
4. Kemangi
Kemangi telah digunakan dalam pengobatan tradisional Tiongkok untuk mengobati berbagai penyakit kardiovaskular dan kondisi seperti hipertensi.
Ramuan ini dikenal tinggi eugenol, senyawa tanaman yang terkait dengan penurunan tekanan darah.
Minyak esensial kemangi manis mungkin juga memiliki sifat penghambat enzim pengubah angiotensin (ACE), yang terkait dengan manfaat antihipertensi.
5. Biji rami
Biji rami, juga dikenal sebagai biji rami, adalah sumber asam lemak omega-3, terutama asam alfa-linolenat (ALA).
Mengonsumsi ALA tingkat tinggi dikaitkan dengan tekanan darah yang lebih rendah.
Itu mungkin mengapa penelitian menunjukkan bahwa mengonsumsi minyak biji rami atau biji rami utuh bisa membantu mengurangi tekanan darah sistolik dan diastolik.
6. Wijen
Biji wijen kaya akan vitamin E, yang dikaitkan dengan faktor pelindung untuk kesehatan jantung.
Penelitian tentang sifat antihipertensi wijen masih berlangsung.
Sejauh ini, penelitian menunjukkan bahwa makan biji wijen atau minyak wijen bisa membantu mengurangi tekanan darah.
7. Peterseli
Peterseli adalah diuretik lain yang dikenal. Satu studi menemukan bahwa ekstrak peterseli mengurangi tekanan darah sistolik, diastolik dan rata-rata pada tikus dengan dan tanpa hipertensi.
Lebih banyak percobaan manusia diperlukan untuk mengkonfirmasi manfaat ini.
8. Timi
Satu studi menemukan bahwa mengonsumsi suplemen thyme liar menyebabkan penurunan tekanan darah yang signifikan pada tikus antihipertensi.
Penelitian hewan sebelumnya juga menunjukkan bahwa thyme mungkin bermanfaat untuk mengurangi tekanan darah dan mengurangi risiko hipertensi.
9. Jahe
Jahe tampaknya memiliki sifat antihipertensi, dengan penelitian yang menggunakan perawatan jahe menunjukkan penurunan rata-rata 6 mm Hg pada tekanan darah sistolik dan penurunan 2 mm Hg pada tekanan darah diastolik untuk orang yang berusia kurang dari 50 tahun.
Para peneliti percaya jahe mengandung komponen yang menghambat enzim pengubah angiotensin (ACE), yang pada gilirannya mengurangi tekanan pada pembuluh darah.(fny/jpnn)
Redaktur & Reporter : Fany Elisa