Uang, Laptop, dan Dokumen Penelitian Mahasiswi Raib

Minggu, 18 Maret 2018 – 17:13 WIB
Kondisi kaca mobil tampak hancur usai mengalami penyerangan. Foto: Pojokbandung

jpnn.com, SURABAYA - Penjahat modus pecah kaca mobil kembali beraksi di Surabaya. Kali ini pelaku beraksi di depan sebuah restoran di Babat Jerawat, Pakal.

Pelaku membawa kabur sebuah laptop berisi tugas akhir dan USD 100. Unit Jatanras Polrestabes sudah mengecek lokasi kejadian Sabtu(17/3).

BACA JUGA: Baru Dicairkan dari Bank, Uang Dana Desa Ratusan Juta Raib

Korbannya adalah Indriana Lestariningtias. Dia adalah mahasiswi tingkat akhir sebuah perguruan tinggi negeri di Surabaya.

Kaca Ertiga putih milik Indriana remuk di sisi pintu kanan depan. Kaca tersebut tidak hancur berkeping-keping, tapi remuk dan masih tersambung oleh lapisan kaca film berwarna gelap.

BACA JUGA: Andi Beberkan Caranya Dapat Uang dengan Cepat di Depan Hakim

Sesaat setelah kejadian, Indriana langsung melapor kepada polisi. Selain duit USD 100 dan laptop, pelaku membawa kabur berkas serta dokumen penting.

''Saya baru tahu sekitar pukul 16.45,'' ujarnya kepada Jawa Pos.

BACA JUGA: Kaca Mobil Dokter Dipecahkan Orang Tak Dikenal

Akibat insiden itu, proses studinya terancam terhambat. Sebab, dokumen penelitiannya ikut diambil pelaku.

''Lagi ambil spesialis psikiatri sekarang,'' jelasnya.

Seorang penyidik yang menolak disebut namanya menyatakan, pelaku diperkirakan hanya menggunakan dua alat.

Yakni, alat penembus kaca yang dijual bebas di pasaran atau pecahan busi motor yang dilumuri air.

''Kalau enggak hancur berkeping-keping, dia pakai dua alat tersebut, lalu dorong pakai siku,'' ujarnya.

Mereka bekerja secara berkelompok. Setiap kelompok punya informan yang berbeda. Biasanya ada seorang informan lokal dari sekitar TKP.

Merekalah yang memasok informasi kepada para pelaku tentang mangsa yang hendak disasar.

Level bandit pecah kaca bergantung pada kecepatan dalam beraksi. Makin sedikit waktu yang dibutuhkan, makin mahir level kelompok tersebut. ''Ada juga yang pakai sistem hunting, tanpa informan. Tapi, itu kelompok yang langka,'' jelasnya.

Kasubnit Jatanras Polrestabes Iptu Arif Wicaksana saat dimintai konfirmasi menyatakan, pihaknya kini melakukan pemetaan pelaku.
Salah satunya, memperkirakan kelompok yang bermain. ''Masih penyelidikan ini, mohon waktu ya,'' tuturnya.

Kasatreskrim Polrestabes AKBP Sudamiran memberikan atensi khusus. Dia meminta anak buahnya untuk teliti dalam menyelidiki kasus tersebut.

Aksi pelaku cukup membuat resah. ''Kami punya daftar kelompoknya, cuma soal waktu,'' ujarnya.

Kasus pecah kaca yang menimpa Indriana itu mengungkap fakta bahwa ada beberapa kelompok yang aktif menyatroni area Surabaya Barat. Sebab, pada Februari lalu, dua kelompok pecah kaca diringkus. (mir/c22/eko/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Dor! Pencuri Modus Pecah Kaca Mobil Tewas Ditembak Polisi


Redaktur & Reporter : Natalia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler