Ucapan Malu Putri Sambo dan Konten 17 Tahun ke Atas, Hmmm

Jumat, 12 Agustus 2022 – 00:03 WIB
Istri Irjen Ferdy Sambo, Putri Candrawathi (kanan) saat di depan Mako Brimob Depok. Foto: Antara Video - Sumber Video Fachmy Febrian

jpnn.com, JAKARTA - Pakar psikologi forensik Reza Indragiri Amriel menyampaikan analisis perihal kata "malu" yang keluar dari mulut Putri Candrawathi saat asesmen oleh tim dari Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK).

Putri merupakan salah satu saksi kunci kasus pembunuhan berencana terhadap Brigadir J yang melibatkan Bharada E yang didalangi oleh mantan Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo, suaminya Putri.

BACA JUGA: Putri Candrawathi 2 Kali Bilang Malu, Terkait Motif Pembunuhan Brigadir J?

Konon, peristiwa pembunuhan Brigadir J dipicu dugaan pelecehan seksual terhadap Putri.

Wakil Ketua LPSK Edwin Partogi Pasaribu sebelumnya menyebut Putri Candrawathi hanya mengucapkan kata-kata singkat saat asesmen.

BACA JUGA: Istri Ferdy Sambo Mengaku Malu, Analisis Reza Indragiri: Ada Hal Buruk

"Yang terucap hanya itu; 'Malu, Mbak. Malu'," kata Edwin menirukan ucapan Putri. Dia pun tidak tahu kenapa istri Ferdy Sambo bilang malu.

Reza Indragiri pun mengungkap analisisnya saat diwawancara JPNN.com, Kamis (11/8).

BACA JUGA: Polisi Perlu Usut Keterlibatan Fahmi Alamsyah, Bisa Dijerat Pasal Permufakatan Jahat

"'Saya malu' keluar dari orang yang menganggap dirinya telah melakukan–bukan diperlakukan–sesuatu yang buruk, atau ketika orang itu melihat pihak lain melakukan hal yang buruk," kata Reza.

Lantas adakah kaitan kata 'malu' yang diucapkan Putri Sambo dengan dugaan Mahfud MD bahwa motif pembunuhan Brigadir J mungkin hanya boleh didengar oleh orang-orang dewasa?

Menko Polhukam Mahfud MD sebelumnya memahami keputusan kepolisian belum buka-bukaan tentang motif penembakan Brigadir J.

Eks ketua Mahkamah Konstitusi (MK) itu menduga motif pembunuhan Brigadir J masuk unsur sensitif dan hanya pantas didengar oleh orang cukup umur.

"Mungkin hanya boleh didengar oleh orang-orang dewasa," kata Mahfud MD dalam keterangan persnya, Selasa (9/8).

Menurut Reza, pilihan kosakata oleh Pak Mahfud sepertinya kurang pas untuk keluar dari mulut seorang menko.

"Diinggriskan, perkataan Menko tersebut menjadi adult theme, kategori 17 tahun ke atas, restrict viewers," ujar Reza menanggapi.

Alhasil, kata pria asal Indragiri Hulu, Riau itu, masuk akal kalau publik menautkan 'malu' yang bermakna sensitif ke 'hanya boleh didengar oleh orang-orang dewasa'.

"Biasanya film-film biru yang memakai peringatan semacam itu. Cobalah minta elaborasi langsung ke Menko," ucap Reza.

Lalu, bagaimana dengan kondisi Putri yang dibilang pihak LPSK suka menangis, murung, dan tidak bisa memberi keterangan. Trauma seberat apa gerangan yang dialami istri Ferdy Sambo itu?

Menjawab pertanyaan itu, Reza mengutarakan urutan berpikir begini; apakah memang ada trauma? Jika ya, apa penyebabnya?

"Kata Kapolres Jaksel, dikaitkan ke pelecehan seksual. Jika demikian, siapa pelakunya?" kata Reza.

"Bagaimana bisa dipastikan bahwa trauma itu, jika benar-benar ada, tak lain tak bukan semata-mata mutlak disebabkan oleh pelecehan seksual?" lanjut Reza mempertanyakan. (fat/jpnn)

Jangan Lewatkan Video Terbaru:


Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler