Uchok Bandingkan Jokowi dengan Obama dan Geun-hye

Rabu, 28 Oktober 2015 – 01:37 WIB
Uchok Sky Khadafi. Foto: dok/JPNN.com

jpnn.com - JAKARTA - Direktur Center For Budget Analysis (CBA), Uchok Sky Khadafi menilai kepergian Presiden Joko Widodo (Jokowi) ke Amerika Serikat yang dibiayai oleh rakyat, memperlihatkan Jokowi tidak punya empati, dan tanggung jawab untuk menyelesaikan kabut asap.

"Kepergian Jokowi ini benar-benar tidak masuk akal orang waras. Masa Jokowi lebih peduli dengan berkunjung ke Amerika Serikat daripada rakyat yang sudah banyak jadi korban akibat kabut asap tiga bulan belakangan," kata Uchok di Jakarta, Selasa (27/10).

BACA JUGA: Kritik Larangan Perayaan Asyura di Bogor, Ini Kata Bupati Purwakarta

Seharusnya lanjut Uchok, Jokowi belajar dari Presiden Amerika Serikat Barack Obama yang tidak kemana-mana demi untuk penyelesaian tumpahan minyak. Belajar dengan Presiden Korea Selatan Park Geun-hye, yang tidak jadi keluar negeri karena sangat empati dan ingin dekat dengan rakyat saat kena wabah penyangkit.

"Karena itu, lebih baik DPR RI menggalang hak angket untuk menyelidiki dugaan telah terjadinya praktik salah urus dalam mengelola negara ini. Masa sampai saat ini, kabut asap tidak selesai-selesai. Kalau di dalam hak angket tidak ditemukan dugaan salah urus, berarti pemerintah Jokowi-JK lagi tidur," katanya.

BACA JUGA: Ini Kabar Gembira, Pensiunan Kepala Biro Hukum Bisa Jadi Pengacara

Terakhir Uchok menilai ada kesamaan Jokowi dengan anggota DPR. "Sama-sama senang jalan-jalan. Sama-sama tidak peduli rakyat sedang menderita karena kabut asap. Ini artinya, rakyat yang kena kabut asap, tidak bisa lagi mengharap kepada Presiden Jokowi, hanya mengharap kedatangan hujan saja," pungkasnya.(fas/jpnn)

BACA JUGA: Pemadaman Sudah Habiskan Rp 500 Miliar

BACA ARTIKEL LAINNYA... Menteri Yuddy Targetkan Tiga Tahun Mengubah Birokrasi


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler