"Rinciannya, 15 juta Euro ditujukan untuk meningkatkan kemampuan ekspor Indonesia dalam mengakses pasar UE dan pasar-pasar penting lainnya
BACA JUGA: Hari Ini, Mendag Umumkan Alokasi Impor Gula
Sedangkan 15 juta Euro sisanya ditujujan untuk sarana kerjasama ekonomi UE-Indonesia guna mendukung proses reformasi ekonomi yang berkesinambungan di Indonesia," terangnya ketika ditemui di Financial Club, Gedung Graha Niaga, Jakarta, Selasa (8/12).Tujuan dari sarana tersebut, terang Julian, adalah untuk meningkatkan kemampuan lembaga-lembaga sektor publik dan swasta di Indonesia.
"Tentunya bidang-bidang yang diprioritaskan adalah investasi, perdagangan dan lingkungan hidup, energi, hak atas kekayaan intelektual serta ilmu pengetahuan dan teknologi," papar Julian.
Sementara itu menanggapi hal ini, Menteri Perdagangan Mari Elka Pangestu menerangkan bahwa UE hingga saat ini adalah sumber investasi asing penting di Indonesia, dan merupakan rekan dagang utama Indonesia.
"Nilai perdagangan UE di Indonesia rata-rata sebesar 20 miliar Euro per tahun," sebut Mendag.
Namun dengan adanya dana hibah tersebut, lanjut Mendag, ke depannya pemerintah akan berupaya untuk tetap memfokuskan kepada masalah perdagangan dan investasi.
"Masalah investasi perdagangan ini memang sudah menjadi prioritas dalam beberapa tahun ke depan
BACA JUGA: Kadin Minta Pemerintah Libatkan Dunia Usaha
BACA JUGA: Pemda Diminta Rem Izin Pendirian Hotel
Nantinya pun kita juga harus mengidentifikasi faktor-faktor pendorong dan penghambat peningkatan perdagangan dan investasi," tukasnya.(cha/JPNN)BACA ARTIKEL LAINNYA... Jalan Daerah Diusulkan jadi Jalan Nasional
Redaktur : Tim Redaksi