Ujang Tewas Usai Selamatkan Penumpang

Jumat, 14 April 2017 – 00:51 WIB
Tim SAR. Ilustrasi Foto: dok.JPNN.com

jpnn.com, GRESIK - Ujang Fadlilah, 48, warga Desa Sumberrame, Kecamatan Wringinanom, Gresik, merupakan salah satu dari dua korban tewas musibah perahu terbalik di sungai Surabaya, Kamis (13/4).

Lelaki yang bekerja sebagai penarik perahu tambang untuk penyeberangan, itu tewas setelah berupaya menyelematkan penumpang yang lain.

BACA JUGA: Tragedi Perahu Tambang, 2 Tewas, 5 Hilang

Meski saat itu sedang libur, dia langsung sigap menyelamatkan korban Suci Nina.

Namun, nahas saat menyelamatkan korban Mis’ah, Ujang malah ikut terbawa arus hingga tenggelam dan keduanya tewas.

BACA JUGA: Bacokan Teroris Sampai ke Tulang Bripka Karsono

Kabar meninggalnya Ujang menyebar sampai ke rumahnya. Nunuk Widyatiningsih, 45, sang istri langsung menangis histeris.

Dia tak berhenti meneteskan air mata sampai jasad suaminya dikebumikan.

BACA JUGA: Jasad Pria Baik Hati Itu Akhirnya Ditemukan

Keduanya sudah berumah tangga hampir 30 tahun dan dikaruniai 3 putri.

“Satunya kelas III SMPN Wringinanom, dua lainnya sudah lama meninggal,” tutur keponakan Ujang, Heri Setiawan.

Ujang menyusul kedua putrinya yang sudah beberapa tahun lalu meninggal.

Satu putrinya wafat saat masih bayi dan satunya lagi, Suci Nur Fadlilah, 20, tewas dalam kecelakaan. Suci yang bekerja di salah satu pabrik menjadi korban tabrakan.

“Sudah agak lupa kejadiannya. Tapi, meninggal karena kecelakaan lalu lintas,” imbuhnya.

Kini, anak terakhir Ujang, Anjanita Nur Syariah, 15, yang akan menemani ibunya.

Anjanita yang bercita-cita menjadi dokter itu pun tak keluar kamar sama sekali. Dia terus larut dalam kesedihan dan memilih menyendiri di rumah sepupunya.

“Ada di kamar terus dari tadi. Belum bisa ditemui, apalagi kalau diwawancarai,” tandasnya.

Heri juga menceritakan, saat itu korban sedang asyik memberi makan burungnya.

Tiba-tiba korban mendengar suara teriakan dari seberang jalan yang berjarak 20 meter, lokasi perahu tambang terbalik.

Korban pun sadar perahu tempatnya mencari nafkah bermasalah.

“Paman langsung lari menuju kali. Melihat banyak orang tercebur, dia ikut mencebur. Dia menyelamatkan satu orang (Suci Nina, Red),” tukasnya.

Setelah berhasil menyelamatkan satu orang, Ujang berusaha menyelamatkan korban lain, Mis’ah.

Namun, Ujang ikut tenggelam dan meninggal bersama korban yang ditolongnya.

“Paman memang bekerja di perahu itu. Tapi, saat pagi tadi memang bukan sift dia. Rata-rata, paman bagian sore sampai malam hari,” ujarnya.

Wakil Gubernur Jatim, Syaifullah Yusuf didampingi Kepala BPBD Gresik Abu Hasan pun melayat ke rumah duka.

Keduanya menyampaikan belasungkawa sekaligus santunan mewakili pemerintah. Dua tamu ini diterima istri Ujang beserta keluarga dan kerbatanya.

“Ini sudah menjadi musibah kita bersama. Semoga para korban bisa diterima di sisi-Nya. Para keluarga bisa sabar dan tabah menghadapai cobaan ini. Ke depan, kita semua berdoa agar tidak terulang lagi,” kata Gus Ipul, panggilan akrab wagub.

Sekitar pukul 13.00, ratusan pelayat yang sejak pagi telah memenuhi sekitar rumah korban menyambut jenazah Ujang. Sebelumnya, jenazah Ujang diotopsi di Puskesmas Wringinanom.

“Sejak pagi menunggu, baru pukul 13.00 diperbolehkan pulang. Katanya ada otopsi dari Polresta Sidoarjo,” jawab Hamdani, tetangga korban.(bro/no)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Perekam Adegan Asusila di Kelas Anak Pejabat?


Redaktur & Reporter : Soetomo

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler