Uji Kelayakan Beres, JSS Dibangun

Jumat, 26 November 2010 – 22:48 WIB

 JAKARTA — Meski banyak kalangan yang pesimis dengan rencana pemerintah membangun Jembatan Selat Sunda (JSS), namun pemerintah tetap berkeyakinan mampu menciptakan sejarahWakil Menteri Pekerjaan Umum (PU) Hermanto Dardak, mengatakan, JSS saat ini masih menunggu feasibility study (FS) atau uji studi kelayakan untuk tahap pembangunan selanjutnya.

"Sekarang ini, kriteria apa saja yang akan masuk dalam FS masih dipelajari

BACA JUGA: Ayah Nikahi Anak Tiri

Lalu, kriteria konsorsium yang akan melaksanakannya
Tahun ini, kriteria tersebut harus sudah selesai dan FS bisa dijalankan,’’ kata Hermanto kepada wartawan di Jakarta, Jumat (26/11).

Hermanto mengatakan, saat ini telah dibentuk tim nasional yang khusus mengidentifikasi semua hal terkait rencana pembangunan JSS

BACA JUGA: Warga Bentrok, Belasan Tewas

Pemerintah pun meyakini, andai JSS benar-benar terwujud, maka pembangunan yang menghubungkan antara Pulau Sumatera dan Pulau Jawa ini akan menjadi kebanggaan bagi Indonesia.

"Dunia akan melihat, karena JSS ini akan menjadi salah satu yang terpanjang di dunia
Berbeda dengan golden gate bridge dan sydney harbour bridge yang dibangun pada awal abad ke 19

BACA JUGA: Ancaman Gempa, RS Tak Dikunci

JSS juga akan menjadi landmark baru karena ada ide memanfaatkan ombak serta tenaga angin dan panas matahari di Selat Sunda sebagai sumber energi terbarukan," kata Hermanto.

Nantinya, lanjut Hermanto, selain unik dengan panjang rentang jembatannya, JSS juga menarik karena suspensinya akan melewati palung laut dengan kedalaman mencapai 150 meterArtinya, JSS benar-benar akan dibangun dengan tekhnologi tingkat tinggi.

"Ini pembangunan yang sangat komplekKarena itu BUMN dan BUMD, pemerintah dan swasta diharapkan bisa berperan dalam pembangunnanyaJSSSekarang kita sedang manifestasi tekhnologi apa yang sekiranya bisa dipakai dalam pembangunan JSSKita harapkan tahun 2014, FS-nya sudah selesai,’’ kata Hermanto.

Sementara itu, perihal biaya pembangunan JSS, Hermanto enggan berbicara banyakBahkan perkiraan biaya mencapai Rp250 triliun, dinilainya masih terlalu dini untuk dibicarakan.

"Jangan biaya dulu, karena terlalu awal melihat angka seperti tadiNanti setelah FS-nya selesai, baru nanti lihat apa yang harus kita lakukanKarena seluruh komponen baik pemerintah maupun swasta akan terlibat juga didalamnya,’’ kata Hermanto.(afz/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Ada Pasien Bayar Sendiri


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler