Ujian Akhir Semester Mahasiswa Berbentuk Expo

Rabu, 06 Desember 2017 – 10:28 WIB
Quisera (tengah) dan Almas (kanan) menjelaskan produk olahan kertas koran bekas kepada Dekan School of Entrepreneurship and Humanities UC Trianggono Wiradinata. Foto: ANGGUN ANGKAWIJAYA/RADAR SURABAYA/JPNN.com

jpnn.com, SURABAYA - Ada pemandangan unik terlihat di lantai 1 Plaza Universitas Ciputra, Senin (4/12). Dengan berjas almamater, para mahasiswa menawarkan proyek problem solving tentang permasalahan lingkungan hidup.

Kegiatan ini merupakan rangkaian ujian akhir semester. Mahasiswa ditugaskan membuat karya lantas dipamerkan.

BACA JUGA: Nasir Minta PTN Harus Siap Hadapi Era Disruption Innovation

Ujian akhir semester yang dilakukan ini merupakan cara unik dari pihak kampus. Sebab, ujian yang umumnya dilakukan dengan menjalani ujian tertulis di kelas.

Ketua panitia BNS Expo Yenny Rosita menjelaskan, kegiatan ini merupakan expo yang kelima. Biasanya digelar pada semester satu atau dua, dan temanya akan berbeda setiap tahunnya.

BACA JUGA: 3 Dosen Fikom UBL Dapat Ilmu Berharga di Konferensi Malaysia

Kali ini mengambil tema tentang begaimana mengatasai permasalahan lingkungan hidup.

Ada 520 mahasiswa semester satu yang mengikuti mata kuliah umum ini. Mereka yang terbagi dalam beberapa kelompok ini membuat proyek akhir untuk mendapatkan nilai ujian akhir semester.

BACA JUGA: Pemda Ini Usulkan 4.000 Guru Honorer Diangkat jadi CPNS

“Dua kelompok terbaik bisa mengikuti ajang ini,” kata Yenny.

Diungkapkan Yenny, ada 24 produk yang dipamerkan, seperti Candlenut Bathbomb, produk perawatan kulit dari kemiri yang berguna untuk menghaluskan kulit. Fandal, sandal jepit biasa dengan hiasan kain perca.

Berdetas (Bergerak dengan Kertas), aneka handy craft dari bubur koran. Esthetic Trash of Clock (ETC), jam dinding dengan hiasan dari aneka kertas daur ulang/ limbah kertas. Cangkang Telur, mengolah limbah cangkang telur sebagai pupuk organik.

Salah satu peserta pameran, Quisera, 18, dan Almas, 18, mengaku senang bisa mengikuti expo ini. Mereka menunjukkan karyanya yaitu Berdetas (Bergerak dengan Kertas), mereka membuat aneka handy craft dari bahan kertas koran bekas.

“Dari buku dan internet saya mengetahui jika kertas koran bekas bisa dibuat bermacam handy craft. Saya jadi penasaran ingin mencobanya,” ungkap Quisera. (ang/nur)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Demi Perkuat Sistem Pendidikan, APC Luncurkan Giving Guide


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler