jpnn.com, JAKARTA - Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) mengadakan pelatihan permodalan perencanaan bisnis serta pengelolaan keuangan terkait akses perbankan. Bekraf menyadari Usaha Kecil Menengah (UKM) Kreatif membutuhkan pengetahuan terkait sumber pembiayaan perbankan dan cara mengakses pembiayaan tersebut untuk mengembangkan usaha mereka.
Kegiatan ini dilaksanakan di Kota Padang, Sumatera Barat, pada Rabu (6/3/2019. Kelas pengelolaan keuangan usaha dan sering sukses mengembangkan usaha bersama yang bekerja sama dengan Bank Rakyat Indonesia (BRI) ini menghadirkan sejumlah pembicara yakni, Syaifullah (Direktur Akses Non-Perbankan Bekraf), Ahmad Gozali (Perencanaan Keuangan), Nilamsari (Owner Kebab Turki Baba Rafi), dan Kustariningrum (Kepala Bagian Bisnis Program dan Kemitraan Kanwil BRI Padang).
BACA JUGA: Wow, Dangdut Bakal Hadir dalam SXSW 2019 di Texas
BACA JUGA: 12 Juta Tenaga Kerja UKM Belum Terlindungi BPJS Ketenagakerjaan
Direktur Akses Non-Perbankan Bekraf, Syaifullah saat membuka acara ini mengatakan permodalan dan tata kelola keuangan usaha mempengaruhi usaha pelaku ekonomi kreatif.
BACA JUGA: Bekraf Gelontorkan Bantuan Fasilitas Infrastruktur Fisik
“Permodalan dan tata kelola keuangan usaha mempengaruhi usaha pelaku ekonomi kreatif. Acara ini adalah upaya kami memenuhi kebutuhan permodalan mereka dalam mengembangkan usaha sekaligus membantu mereka scaling up,” ucap Syaifullah seperti dilansir dalam siaran pers diterima, Rabu (6/3).
BACA JUGA: OJK Ajak Masyarakat Pahami Literasi Pengelolaan Keuangan
Deputi Akses Permodalan Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) membantu pelaku ekonomi kreatif mengakses permodalan perbankan konvensional sekaligus mengelola keuangan usaha untuk scaling up bagi 100 pelaku ekonomi kreatif Padang.
Bekraf akan mempertemukan pelaku ekonomi kreatif dengan perbankan konvensional untuk memenuhi kebutuhan permodalan dalam mengembangkan usaha. Selama sehari, 100 pelaku ekonomi kreatif Padang belajar memahami prinsip pembiayaan dan persyaratan yang perlu dipenuhi untuk mengakses pembiayaan perbankan. Pelaku ekonomi kreatif Padang diharapkan dapat mengajukan proposal pembiayaan ke perbankan untuk mengembangkan usaha.
Gozali, penulis buku Habiskan Saja Gajimu mengatakan “Sesuatu yang sulit diukur akan sulit diatur.” Gozali menjelaskan bahwa usaha perlu dicatat keuangannya supaya pemilik usaha bisa menggunakannya sebagai dasar menentukan strategi usaha.
Hal utama yang perlu dilakukan oleh pelaku ekonomi kreatif adalah memisahkan keuangan usaha dan pribadi. Hal ini untuk menghindari permasalahan keuangan yang banyak dihadapi pelaku ekonomi kreatif yaitu penggunaan uang usaha untuk kepentingan pribadi.
Sekretaris Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Sumatera Barat turut hadir membuka acara. Bekraf turut menghadirkan owner Kebab Turki Babarafi, Nilamsari untuk menginspirasi pelaku ekonomi Padang meraih sukses.
Seperti diketahui, Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) merupakan lembaga pemerintah non kementerian yang bertanggung jawab di bidang ekonomi kreatif. Bekraf mempunyai tugas yakni membantu Presiden dalam merumuskan, menetapkan, mengoordinasikan, dan sinkronisasi kebijakan ekonomi kreatif di bidang aplikasi dan game developer, arsitektur, desain interior, desain komunikasi visual, desain produk, fashion, film animasi dan video, fotografi, kriya, kuliner, musik, penerbitan, periklanan, seni pertunjukan, seni rupa, dan televisi dan radio.(fri/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Bekraf Dorong Perusahaan Startup Melantai di Bursa
Redaktur & Reporter : Friederich