jpnn.com - JAKARTA – Usaha mikro kecil dan menengah memiliki peran penting dalam pembangunan.
UMKM juga mampu mengentaskan kemiskinan dan mengatasi pengangguran.
BACA JUGA: Tahun Ini, Holding BUMN Migas dan Tambang Terbentuk
Hal itu tidak hanya di negara berkembang, tetapi juga di negara-negara maju.
”UMKM berkontribusi sangat penting dalam mengatasi pengangguran, sudah terbukti,” tutur Wakil Ketua Umum Kadin Bidang UMKM, Koperasi dan Ekonomi Kreatif Kadin Erik Hidayat di Jakarta, Selasa (22/11).
BACA JUGA: OJK Mentahkan Batasan Saham Gocap
Usaha mikro, bilang Erik, menjadi peluang kerja dan meningkatkan pendapatan dengan menyerap banyak tenaga kerja.
Artinya, UMKM punya peran strategis dalam memerangi kemiskinan dan pengangguran.
BACA JUGA: Harga Urea Anjlok, Jadi Tantangan Besar Pupuk Indonesia
Maklum, kekuatan UMKM sudah terbukti kala Indonesia mengalami krisis keuangan pada 1997-1998.
Pascakrisis ekonomi, jumlah UMKM tidak berkurang, justru meningkat terus. Bahkan, hingga 2012 UMKM mampu menyerap 85-107 juta tenaga kerja.
Berdasar catatan Kadin Indonesia, kontribusi UMKM terhadap produk domestik bruto (PDB) meningkat dari 57,84 persen menjadi 60,34 persen dalam lima tahun terakhir.
Serapan tenaga kerja juga meningkat dari 96,99 persen menjadi 97,22 persen.
Pada 2014, merujuk data Kementerian Koperasi dan UKM (Kemenkop) RI, jumlah UMKM mencapai 57,9 juta.
Dan, diprediksi tahun ini jumlah pelaku UMKM terus bertambah.
Pemerintah membidik kontribusi PDB Ekonomi Kreatif mencapai 7-7,5 persen dan peningkatan devisa negara mencapai 6,5-8 persen hingga 2019.
”Kami optimistis kontribusi PDB sektor UMKM meningkat. Devisa sektor ekonomi kreatif juga meningkat bisa menjadi motivasi sebagai sektor unggulan di masa depan,” ucap Erik. (far/jos/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Kemenhub Pastikan Tidak Ada Kereta Cepat Jakarta-Surabaya
Redaktur : Tim Redaksi