UMR Madiun Dinaikkan

Sabtu, 24 Oktober 2009 – 19:30 WIB
NGAWI- Upah Minimum Regional (UMR) Kabupaten Ngawi diusulkan akan mengalami peningkatanJika berjalan mulus, kenaikan sebesar Rp 650 ribu per bulan atau naik 4,72 persen

BACA JUGA: Dua PT Ajukan Bikin Soal Tes CPNSD Madiun

Sebelumnya, UMR hanya dipatok pada kisaran Rp 635 ribu per bulan
Kenaikan itu dianggap sudah relevan dengan perkembangan perekonomian masyarakat

BACA JUGA: Theo Sambuaga Bidik Sulut-1

Yang kembali bergeliat paska dilanda krisis global beberapa waktu lalu.

Besaran pengupahan terhadap tenaga kerja itu termasuk kategori tertinggi kedua eks Karesidenan Madiun
Dimana untuk UMR tertinggi dipegang Kota Madiun mencapai Rp 685 ribu per bulan

BACA JUGA: Dituding Mal Praktek, RSUD Sumenep Dipolisikan

Sedangkan, daerah dengan pengupahan terendah berada di Pacitan dengan hanya Rp 630 ribu per bulan''Jadi dalam menentukan UMR harus memperhitungkan daerah yang berada di sekitar,'' terang Sugito Kabid Pengawasan dan Syarat Kerja Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Dinsosnakertran) Ngawi kepada JPNN.

Faktor kemampuan keuangan perusahaan dalam melakukan pengupahan terhadap karyawannya dan tingkat inflasi juga turut andil dalam menentukan kisaran UMRDari berbagai kriteria itu barulah dirumuskan UMR yang disepakati bersamaDari pihak tenaga kerja, perusahaan dan pemerintah daerah''Hasil perundingan bersama harus disepakati bersama sehingga nantinya tidak terjadi permasalahan dikemudian hari,'' ungkapnya.

Meski tergolong tinggi, UMR yang rencananya akan mulai diterapkan sejak 1 Januari 2010 itu masih terpaut jauh dengan tingkat Kebutuhan Hidup Layak (KHL) tenaga kerjaAtau buruh pabrik yang masih lajangBerdasarkan survey yang dilakukan BPS untuk KHL sebesar  Rp 746 ribuPadahal, UMR yang ideal harus sepadan dengan KHL''Setidaknya, selisih tidak terlalu besarDengan demikian mereka akan dapat hidup layak,'' tegasnya.

Dikatakannya, jumlah tenaga kerja yang berada dibawah naungan Dinsosnakertran mencapai 4.312 ribuMereka tersebar di 477 perusahaan skala kecil dan besarUntuk skala kecil sendiri biasanya mereka bergelut dalam bidang home industri''Itu saja 90 persen bekerja di dua pabrik rokok, Karangjati dan Geneng,'' katanya.

Kenaikan UMR itu ternyata belum direspon sumringah para buruh pabrikBiaya hidup sekarang ini terus mengalami peningkatanGaji per bulan yang diterima para buruh acap kali tidak mampu mencukupi kebutuhan yang dikeluarkan''Bagi saya yang penting cukup untuk makan itu saja,'' tambah Sunarsih salah seorang pekerja pabrik rokok ini.(dip/aj/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Minat Baca Madiun Terus Meningkat


Redaktur : Auri Jaya

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler