Umur Boleh ABG, Tapi Sudah Jadi Otak Komplotan Curanmor

Selasa, 09 Juni 2015 – 11:22 WIB
Ilustrasi.

jpnn.com - MOJOKERTO - Polres Mojokerto mampu mengungkap komplotan pencurian kendaraan bermotor (curanmor) antarkota yang melibatkan anak baru gede (ABG). Komplotan yang dikenal licin itu beranggota tiga orang. Yakni, Hd, 16, warga Desa Sekantong; Edi Sulianto, 18, warga Desa Kunjorowesi; dan Hariyanto, 19, warga Desa Sekantong, Kecamatan Ngoro, Kabu­paten Mojokerto. 

Meski paling muda, Hd berperan sebagai otak pencurian kelompok tersebut. Remaja yang dikeluarkan dari sekolah (dropout) di salah satu SMP itu sering menugasi dua rekannya untuk mencari sasaran. Selanjutnya, mereka menggasak motor para korban ketika kondisi aman. 

BACA JUGA: Anak Majikan Kumat, Tendang, Injak, dan Tusuk Tiga Pegawai

"Para tersangka berhasil kita tangkap di wilayah Ngoro ketika mereka sedang mencari sasaran sepeda motor," kata Kasatreskrim Polres Mojokerto AKP Budi Susanto kemarin (8/6). 

Tiga tersangka akhirnya dibekuk setelah tim buru sergap (buser) satreskrim melakukan pengintaian selama beberapa pekan. Sebelumnya, sejumlah warga Ngoro melaporkan kehilangan sepeda motor mereka. "Para tersangka ditangkap pada Jumat (5/6) pukul 05.00," ujar Budi. 

BACA JUGA: Susi Dibawa Penyidik dan Belum Kembali

Upaya penangkapan sempat diwarnai pengejaran oleh petugas terhadap para tersangka. Kendati beranggota anak di bawah umur dan anak baru gede (ABG), komplotan itu beberapa kali lolos dari kejaran. Mereka tak berkutik ketika dihadang polisi di Jalan Raya Ngoro.

Budi menjelaskan, selama beraksi, komplotan curanmor Ngoro itu terbilang cerdik. Mereka lebih dulu mengintai dan mengincar sepeda motor yang menjadi sasaran. Hal itu dilakukan untuk memastikan kondisi rumah korban atau tempat parkir motor jauh dari pengawasan warga. Lantas, mereka akhirnya merusak kunci motor. "Hd yang di-DO dari SMP menjadi otak komplotan ini," ungkapnya. 

BACA JUGA: DJ itu Diseret Keluar Mobil, Dibanting, Kepala Dihantam Bongkahan Cor

Komplotan itu beraksi di kawasan Ngoro, Kabupaten Mojokerto; dan Pasuruan. "Mereka juga mencuri di Pasuruan," tambah Budi. Para tersangka mengaku, motor curian dijual ke luar kota. Yakni, dijual kepada seorang penadah di Madura. (ris/abi/dwi/mas) 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Wahai Geng Motor Brutal, Anak Buah Takdir Siap Menembak di Tempat


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler