UN Berbasis Komputer, Bagaimana di Pedalaman?

Rabu, 18 Januari 2017 – 05:22 WIB
Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK). Ilustrasi Foto: Samarinda Pos/JPNN.com

jpnn.com - jpnn.com - Pelaksanaan Ujian Nasional sudah semakin dekat. Sebanyak 171.833 siswa akan mengikuti UN serentak di Kaltim.

Dari jumlah itu, 7.835 diantaranya akan mengikuti UN Berbasis Komputer (UNBK).

BACA JUGA: Duh, Hanya 10 SMP yang Siap UNBK

Pertanyaannya, bagaimana dengan siswa yang berada di daerah pedalaman dengan keterbatasan fasilitas?

Baharunsyah, Samarinda.

BACA JUGA: Persiapan UN, Ortu Siswa Diminta Rp 295 Ribu

Berdasar data yang dilansir Dinas Pendidikan Kaltim, 171.833 siswa akan menjadi peserta UN tahun ini.

Kepala Disdik Kaltim, Dayang Budiarti membeber dari angka tersebut baru kategori SMA/sederajat yang bisa mengikut UNBK yakni sebanyak 7.853 siswa.

BACA JUGA: Nilai Unas jadi Pertimbangan Masuk PTN atau Tidak?

“UNBK jenjang SMA atau sederajat akan digelar di 30 sekolah. Kemudian untuk UN SMK dari 20.682 siswa, sebanyak 7.881 yang siap mengikuti UNBK. Sedangkan selebihnya masih melakukan UN berbasis kertas,” kata Dayang.

Adapun rincian peserta UN se-Kaltim meliputi SMA/sederajat 20.868 siswa, SMK 20.682 siswa, paket c 4.355 peserta, paket B 2.601 peserta, SMP/sederajat 56.232 siswa, SMALB 68 siswa, SMPLB 109 siswa, SDLB 163 siswa, dan SD/sderajat 66.755 siswa.

Dayang pun meminta peserta yang bakal mengikuti UN untuk rileks dan mempersiapkan diri.

“Yang penting jangan lupa belajar, manfaatkan waktu sebaik-baiknya,” tutupnya.

 

Merajut pendidikan di Kaltim tidak cukup dengan UN. Problem teranyar adalah bagaimana memenuhi keadilan akses pendidikan.

Sebab, UNBK sendiri baru bisa dilakukan di sekolah kawasan perkotaan yang dimanjakan jaringan internet.

Sekolah yang berada di perbatasan pun harus gigit jari untuk merasakan hal itu.

Gubernur Kaltim, Awang Faroek Ishak menegaskan tetap mengupayakan hal itu.

Kondisi saat ini adalah tidak tersedianya jaringan komunikasi berbasis internet terutama di Mahulu dan Kubar.

Padahal ketersediaan jaringan internet adalah hal wajib bagi sekolah yang ingin menyelenggarakan UNBK.

“Kami terus berupaya agar sekolah di sana bisa menggelar UNBK, tapi kendalanya memang banyak, terutama kawasan itu masih blank spot dan listriknya yang masih minim,” kata Awang.

Sembari menunggu tersedianya jaringan, pemerintah tetap membantu menyedikan fasilitas laptop dan komputer.

“Untuk kawasan perbatasan memang belum karena kondisinya belum memungkinkan, makanya kami terus pacu untuk menghilangkan blank spot supaya komunikasi lancar dan internet bisa masuk,” tegas orang nomor satu di Kaltim ini. (cyn/beb)

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Sekolah Bingung Cari Komputer untuk UNBK


Redaktur & Reporter : Soetomo

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler