jpnn.com - jpnn.com - Ujian Nasional (UN) tingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP) akan dimulai 2 Mei mendatang.
Sejumlah sekolah telah mempersiapkan diri. Khusus di Kabupaten Gorontalo, hanya ada enam sekolah yang akan mulai menerapkan sistem Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK).
BACA JUGA: 669 Madrasah Aliyah Tak Bisa Ikut UNBK
Yakni SMP Negeri 1 Limboto, SMP Negeri 1 Telaga, SMP Negeri 1 Tibawa, SMP Negeri 1 Tilango, SMP Negeri 1 Batudaa dan SMP Negeri 3 Pulubala.
Namun, dari keenam sekolah ini, masih terdapat 3 sekolah yang hingga kini belum juga melaksanakan simulasi sebagai pelatihan bagi para siswa.
BACA JUGA: Unas Sebulan Lagi, Naskah Sudah di Provinsi
Padahal sejauh ini, tiga sekolah lainnya telah melakukan simulasi sebanyak dua kali. Mengingat ini adalah pertama kalinya sistem komputerisasi pada pelaksanaan ujian nasional di tingkat SMP.
Tiga sekolah yang hingga kini belum juga melakukan simulasi, yakni SMP Negeri 1 Limboto, SMP Negeri 1 Telaga dan SMP Negeri 1 Tibawa.
BACA JUGA: UNBK Dikawal Lemsaneg, Jadi Seperti Apa, Ya?
Sekolah tersebut belum bisa melakukan simulasi karena terkendala masalah sarana dan prasarana yakni kurangnya jumlah komputer yang tidak mampu mengimbangi jumlah siswa-siswa di sekolah ini.
Kepala SMP Negeri 1 Limboto, Ahmad Dangkua, saat dikonfirmasi Gorontalo Post (Jawa Pos Group), mengatakan, pihaknya belum melakukan simulasi UNBK ini karena jumlah komputer belum mencukupi.
"Jumlah komputer yang ada di sini baru sekitar 40, sementara kebutuhan kami itu 71 komputer mengingat jumlah peserta UN di sekolah kami itu sebanyak 211 siswa dan dalam teknisnya itu rencananya UNBK akan dilaksanakan 3 sesi, tapi kami terus berupaya dalam mempersiapkannya," tuturnya.
Senada, Kepala SMP Negeri 1 Telaga, Oca Polontalo, saat dikonfirmasi mengatakan, pihaknya pun hingga kini belum melaksanakan simulasi karena masalah yang sama di mana jumlah komputer yang ada hanya 20 unit.
Sementara kebutuhan untuk UNBK itu 80 unit komputer. "Namun saat ini Alhamdulillah kebutuhan sarana dan prasarana di sekolah kami telah terpenuhi, dan Insya Allah pada simulasi ke 3 ini kami bisa ikut melaksanakannya. Kami pun berterima kasih kepada sekolah-sekolah yang memberikan bantuan beberapa unit Komputer untuk melengkapi kekurangan komputer di sekolah kami sebagai upaya dari Dinas Pendidikan Kabupaten Gorontalo," jelasnya.
Di sisi lain, masih terdapat beberapa siswa yang hingga kini masih kesulitan dalam mengoperasikan Komputer.
"Karena ini adalah hal baru bagi kami, tentu ada beberapa yang masih bingung, sehingga dalam hal ini kami sangat memerlukan adanya pelaksanaan simulasi sebelum hari H pelaksanaan UNBK ini," kata Denisa Nurmaghfira Dai, peserta UNBK.
Sementara itu, Marshanda Fransiska Abudi, siswa peserta UNBK SMP Negeri 1 Telaga, saat diwawancarai Gorontalo Post, mengaku, siap dengan pelaksanaan UNBK ini.
"Kami tentunya senang dengan pelaksanaan Ujian yang sudah berbasis komputer ini dan semoga semuanya akan berjalan lancar," tuturnya.
Hal senada juga diungkapkan siswa lainnya, Muh Sugiarto Datukramat. Dirinya mengatakan telah mempelajari buku-buku mengenai pelaksanaan UNBK ini.
Terpisah, Kepala Seksi Kurikulum dan Evaluasi Bidang Pendidikan, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Kabgor, Rustam Jafar, saat dikonfirmasi mengatakan, pihaknya saat ini masih melakukan upaya dalam mempersiapkan UN, baik itu Ujian berbasis kertas maupun UNBK.
"Kepada tiga sekolah yang belum mengikuti simulasi pertama dan kedua, Insya Allah bisa mengikuti simulasi ketiga yang akan dilaksanakan pada 20 hingga 21 Maret mendatang, kami terus mempersiapkannya," jelasnya. (tr-55)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Amankan UN, Kemendikbud Gandeng Lembaga Sandi Negara
Redaktur & Reporter : Soetomo