jpnn.com - jpnn.com - Pendistribusian naskah ujian nasional (unas) berjalan sesuai jadwal. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) memastikan, saat ini naskah sudah tiba di tingkat provinsi.
Berikutnya tinggal mendistribusikan ke kabupaten/kota dan terakhir di rayon-rayon.
BACA JUGA: UNBK Dikawal Lemsaneg, Jadi Seperti Apa, Ya?
Kepala Pusat Penilaian Pendidikan (Puspendik) Kemendikbud Nizam menjelaskan, dari pemantauan di lapangan, proses pendistribusian sudah sampai ibu kota provinsi.
Dengan kondisi ini, dia optimistis pendistribuskan naskah unas tidak mengalami keterlambatan.
BACA JUGA: Amankan UN, Kemendikbud Gandeng Lembaga Sandi Negara
’’Unas digelar sebulan lagi. Kami optimistis tepat waktu,’’ jelasnya seperti diberitakan Jawa Pos hari ini.
Sesuai skenario, tambah dia, naskah unas dikumpulkan dahulu di tingkat provinsi.
Kemudian setelah dilakukan pengisian berkas acara, naskah bisa langsung didistribusikan ke tingkat kabupaten/kota. Dan terakhir adalah pendistribusian di tingkat rayon.
BACA JUGA: Menteri Optimistis UNBK Bakal Mulus
Guru besar UGM itu menjelaskan, meskipun jumlah sekolah pelaksana unas berbasis kertas menurun, tidak banyak perbedaan dalam alur pendistribusian naskah ujian.
Seperti diwartakan, saat ini jumlah sekolah yang masih menggunakan unas berbasis kertas tinggal 70 persen dari total populasi.
Sedangkan sisanya sebanyak 20 persen sekolah beralih ke ujian berbasis komputer.
Terkait pelaksanaan unas berbasis komputer (UNBK), Nizam mengatakan sudah berupaya memperbaiki masalah yang ditemukan selama masa uji coba atau simulasi.
Komunikasi di antaranya dilakukan kepada sekolah yang baru tahun ini menjalankan UNBK.
Sebab, rata-rata masalah yang muncul saat simulasi terjadi pada sekolah yang baru menjalankan UNBK tahun ini. ’’Biasanya karena proktornya baru,’’ jelasnya.
Untuk mengatasi masalah itu, sedang disiapkan pusat bantuan (help desk) di setiap kabupaten/kota.
Tugas tim pusat bantuan ini adalah untuk mendampingi jika ada proktor yang menemui masalah.
Tim pusat bantuan ini berisi proktor-proktor senior dan berpengalaman mengawal UNBK tahun lalu.
Mendikbud Muhadjir Effendy menegaskan, pendistribusian naskah unas tidak ada masalah.
Dia mengecek langsung proses percetakan naskah unas yang berpusat di Sidoarjo, Jawa Timur, beberapa waktu lalu.
Muhadjir juga mengingatkan bahwa pelaksanaan unas berbasis kertas maupun komputer gratis.
Hal itu disampaikan terkait ada kasus kepala sekolah yang tertangkap tim sapu bersih (saber) pungutan liar (pungli) di Mataram, NTB.
Muhadjir berharap sekolah patuh terhadap aturan pelaksanaan unas. ’’Urusan yang ditangkap itu serahkan saja ke aparat penegak hukum,’’ tandasnya. (wan/oki)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pusat Hanya Sediakan 25 Persen Butir Soal USBN
Redaktur & Reporter : Soetomo