jpnn.com - jpnn.com - Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) mengimbau pemerintah provinsi dan kabupaten/kota dapat bersinergi dalam pelaksanaan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) tahun 2017.
“Jelang pelaksanaan UNBK, pemerintah provinsi dan kabupaten/kota kami harapkan saling bersinergi. Pemerintah daerah bisa mendorong sekolah untuk saling berbagi. SMP yang belum memiliki fasilitas komputer boleh meminta bantuan kepada SMA/SMK yang sudah memiliki fasilitas tersebut,” kata Kepala Pusat Penilaian Pendidikan (Kapuspendik) Kemendikbud, Nizam, Sabtu (4/2).
BACA JUGA: Tantangan Presiden Jokowi untuk Kampus dan SMK
Imbauan tersebut pun diperkuat oleh I Wayan Koster, anggota Komisi X DPR, yang menyampaikan bahwa pemerintah provinsi dan kabupaten/kota bisa saling bersinergi.
Dalam penyelenggaraan UN, kata Wayan, bisa diselenggarakan dengan manajemen yang baik, sebagai upaya menghasilkan mutu yang baik.
BACA JUGA: UNBK Komputer Kurang, Pinjam Laptop Siswa
“Di sinilah peran pemerintah, khususnya pemerintah provinsi dan kabupetan/kota. Kita harus memiliki pemahaman kebersamaan untuk memajukan penddikan nasional,” tuturnya.
Politikus PDIP ini menyatakan akan mendorong pemerintah daerah untuk melakukan koordinasi khusus untuk melakukan pemetaan sekolah yang belum dan sudah memiliki komputer.
BACA JUGA: DPD RI: Ketimpangan Ini Begitu Jauh
Dengan pemetaan ini, sekolah yang belum memiliki fasilitas komputer bisa bersinergi dengan sekolah yang sudah memiliki fasilitas komputer.
“Saya juga akan mendorong agar pemerintah daerah agar menganggarkan untuk pengadaan fasilitas komputer di sekolah. Dengan ini harapannya di tahun 2018 semua sekolah di Bali sudah siap semua menyelenggarakan UNBK,” tegas Wayan.
Ditambahkan Nizam, penyelenggaraan UNBK bisa menjadikan pelaksanaan UN menjadi lebih efisien dan nyaman.
Hal tersebut sesuai dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) Kemendikbud pada 2016.
Para siswa sebagaian besar berpendapat bahwa penyelenggaraan UNBK lebih nyaman dari pada Ujian Nasional Berbasis Kertas.
“Para siswa tidak perlu lagi khawatir jika kertasnya kotor atau robek,” ucapnya.
Untuk tahun ini, pemerintah mendorong sekolah-sekolah untuk menyelenggarakan UNBK. Sesuai data Kemendikbud, lebih dari 30 ribu sekolah, dengan 3,6 juta siswa akan mengikuti UNBK.
Nizam berharap, proses pengadaan komputer di sekolah jangan dikhususkan untuk penyelenggaraan UNBK, tetapi proses belajar mengajar di sekolah.
“Sekolah yang belum memiliki fasilitas komputer atau lab komputer bisa bersinergi dengan sekolah yang sudah memiliki fasilitas tersebut,” pungkas Nizam. (esy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pilihan Mapel UN tak Terkait Prodi Perguruan Tinggi
Redaktur & Reporter : Mesya Mohamad