JAKARTA - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) masih belum menaikkan penyelidikan dugaan suap dari perusahaan asal Inggris, Innospec Icn terhadap para pejabat di Departemen ESDM dan Pertamina terkait proyek bensin bertimbalMeski sejumlah nama sudah dikenai pencegahan agar tidak dapat ke luar negeri, namun KPK belum juga menetapkan tersangkanya.
Menurut Wakil Ketua KPK, M Jasin, KPK masih menunggu data dari Serious Fraud Office (SFO) di Inggris
BACA JUGA: LSM Rawan Digunakan Untuk Pencucian Uang
"Dari timnya (SFO), sudah akan mengirimkan data ke penegak hukum di Indonesia," ujar Jasin saat ditemui usai menghadiri sebuah acara di Hotel Sari Pan Pacific, Kamis (29/7).Jasin menegaskan bahwa KPK telus melakukan korespondensi dengan pihak SFO ataupun pengadilan di Inggris
BACA JUGA: Bidik Jhonny, KPK Terus Buru Bukti
Bahkan Wakil Ketua KPK yang membidangi Pencegahan itu juga tak bisa memastikan bahwa KPK akan menjadi satu-satunya lembaga penegak hukum yang menangani kasus itu
BACA JUGA: SBY Minta Pejabat Daerah Berhemat
Tentunya kepastian siapa yang menangani (kasus Innospec), kita saling mendukung," tandasnya.Seperti diberitakan sebelumnya, pihak Innospec Inc menyampaikan pengakuan di depan Pengadilan Southwark Crown, Inggris, perihal suap dari perusahaan yang berbasis di di Ellesmere Port itu kepada pejabat di ESDM dan PertaminaSuap itu diberikan terkait penjualan tetraethyl lead (TEL) untuk bensin bertimbel.
Berdasarkan putusan pengadilan Southwark Crown pula, Innospec terbukti telah melakukan penyuapanAdapun pihak di kementrian ESDM yang disebut menerima suap adalah mantan Dirjen Minyak dan Gas, Rahmat SudibyoSementara pejabat Pertamina yang disuap itu adalah Direktur Pengolahan Pertamina Suroso Atmomartoyo.
Atas pengakuan itu, pengadilan Inggris memutuskan Innospec bersalah dan wajib membayar denda USD 12,7 jutaDari persidangan itu juga terungkap, selama kurun waktu 14 Februari 2002 hingga 31 Desember 2006, Innospec membayar sebanyak USD 11,7 juta kepada agen-agen yang kemudian membayarkannya kepada staf Pertamina dan pejabat publik lainnya agar mendukung pembelian TEL.
Dalam rangka penyelidikan itu pula, KPK telah meminta pencegahan terhadap enam nama agar tidak bepergian ke luar negeri yaitu Rachmat Sudibyo, Suroso Atmomartoyo, Mustiko Saleh, Willy Sebastian, Muhammad Syakir, dan Herwanto Wibowo
Sama halnya dengan Susoso yang disebut menerima suap, Mustiko Saleh adalah mantan Wakil Dirut PertaminaDua nama lain berasal dari PT Soegih Interjaya, yaitu Willy Sebastian (Direktur Utama) dan Muhammad Syakir (Direktur Operasional)PT Soegih Interjaya merupakan perusahaan pemasok timbal ke Pertamina.(pra/ara/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Polisi Masih Rahasiakan Jumlah Video Ariel
Redaktur : Tim Redaksi