Perjalanan ke Eropa bagi warga AS yang sudah divaksinasi akan diperbolehkan namun belum ada tanggal pasti.  (Reuters: Massimo Pinca)

Seorang pejabat Uni Eropa mengatakan bahwa warga Amerika Serikat yang sudah divaksinasi akan diizinkan melakukan kunjungan ke Eropa mulai pertengahan tahun ini di masa musim panas.

Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen kepada koran The New York Times mengatakan blok Eropa yang beranggotakan 27 negara itu akan menerima siapa saja yang sudah menjalani vaksinasi dimana vaksin yang  mereka terima sudah disetujui penggunaannya oleh Badan Medis Eropa.

BACA JUGA: Takut Pulang ke Negaranya, Warga Myanmar Minta Pemerintah Australia Memperpanjang Izin Tinggal Mereka

Badan tersebut sudah menyetujui penggunaan tiga vaksin yang sekarang digunakan di Amerika Serikat.

"Warga Amerika sepanjang yang saya lihat menggunakan vaksin yang sudah disetujui Badan Medis Eropa," kata von der Leyen.

BACA JUGA: Australia Batalkan Kerja Sama Pembangunan Infrastruktur dengan Tiongkok

"Ini akan memungkinkan pergerakan bebas dan perjalanan ke Uni Eropa."

Namun dia tidak menyebut persis kapan perjalanan itu bisa dilakukan lagi.

BACA JUGA: Perwira Tinggi Hambat Penanganan Kekerasan Seksual, Militer Amerika Perlu Direformasi

Uni Eropa pada dasarnya sudah menutup diri bagi perjalanan tidak esensial dari ratusan negara termasuk Amerika Serikat sejak tahun lalu.

Negara-negara Uni Eropa sudah menyetuju bagi adanya surat perjalanan COVID-19 yang akan memungkinan warga yang sudah mendapat vaksinasi, atau sembuh dari COVID, atau sudah mengalami tes negatif, untuk lebih leluasa bergerak. Perjalanan di dalam AS dilonggarkan

Sementara itu di Amerika Serikat, Pusat Pencegahan dan Pengawasan Penyakit (CDC) mengatakan bahwa mereka yang sudah menjalani vaksinasi sekarang boleh bepergian ke daerah-daerah yang 'beresiko rendah'.

Namun CDC belum sepenuhnya mengeluarkan rekomendasi bahwa seluruh warga Amerika untuk melakukan hal yang sama karena masih tingginya kasus di negara tersebut.

Perubahan kebijakan CDC ini akan menjadi pertanda bagi bagi industri perjalanan di sana, yang sudah mengalami banyak masalah karena menurunnnya perjalanan sejak pandemi dimulai di awal tahun 2020.

Namun Direktur CDC Rochelle Walensky mengatakan kepada wartawan bahwa meski ada petunjuk baru bagi mereka yang sudah divaksinasi, sekarang masihlah bukan waktu yang tepat untuk melakukan perjalanan.

"Kita tahu sekarang ini kita masih mengalami peningkatan kasus, saya masih menyarankan untuk tidak melakukan perjalanan sama sekali," katanya.

"Kami sama sekali tidak merekomendasikan perjalanan untuk saat ini, khususnya bagi mereka yang belum divaksin."

CDC belum lagi mengubah petunjuk perjalanan mereka, meski tingkat vaksinasi semakin meningkat, hal yang membuat kecewa industri perjalanan.

Petunjuk yang dikeluarkan hari Jumat lalu tampaknya adalah usaha untuk mengatakan bahwa vaksin akan membuat perjalanan lebih aman, namun tidak menganjurkan orang melakukan perjalanan sekarang sampai lebih banyak lagi warga mendapatkan vaksinasi.

Testing dan karantina tidak perlu dilakukan sebelum dan sesudah perjalanan sepanjang mereka yang melakukan perjalanan mengenakan masker dan menjaga jarak.

Airlines for America sebuah kelompok yang mewakili maskapai penerbangan besar di AS termasuk American Airlines, Delta Air Lines, United Airlines, Southwest Airlines,  dan yang lainnya telah mendesak CDC tanggal 22 Maret lalu untuk mengubah petunjuk perjalanan untuk mengatakan "mereka yang sudah divaksinasi bisa melakukan perjalanan dengan aman".

Perjalanan udara menurun sekitar 43 persen dibandingkan sebelum COVID, dan perjalanan bisnis dan internasional lebih terpuruk lagi.

Kelompok maskapai ini memuji tindakan CDC yang memperbaiki petunjuk perjalanan yang 'melonggarkan pembatasan perjalanan bagi individu yang sudah menjalani vaksinasi".

Pembatasan bagi banyak warga non-Amerika dari Amerika Serikat yang baru-baru ini mengunjungi Tiongkok, Brasil, Afrika Selatan dan banyak negara Eropa tidak akan dicabut.

Petunjuk terbaru dari CDC ini mengatakan mereka yang sudah divaksinasi tidak lagi memerlukan tes COVID sebelum melakukan perjalanan internasional kecuali hal tersebut diminta oleh negara tujuan.

Mereka yang sudah divaksinasi yang kembali dari perjalanan luar negeri juga tidak harus melakukan vaksinasi setelah kembali ke Amerika Serikat kecuali diminta oleh negara bagian atau pihak berwenang lokal.

CDC berulang kali menolak dalam beberapa pekan terakhir untuk mengubah petunjuk perjalanan dan tidak menganjurkan perjalanan tidak penting karena kekhawatiran munculnya varian baru.

Namun banyak warga Amerika Serikat sebenarnya tidaklah mengindahkan petunjuk CDC.

Badan Penerbangan Sipil Amerika Serikat mengatakan ada 1,56 juta warga berada di bandara hari Kamis, hanya sedikit lebih rendah dari angka 1,57 juta, yang merupakan angka tertinggi harian sejak bulan Maret 2020.

Data terakhir yang menunjukkan angka di bawah 1 juta bagi penerbangan lokal adalah 10 Maret 2021.

Pemerintahan Presiden Joe Biden sudah mengambil langkah untuk mengurangi perjalanan internasional dan juga mengharuskan penggunaan masker untuk semua pengguna transportasi umum.

Pemerintah belum lagi mencabut keharusan penggunaan masker tersebut.

Gedung Putih juga mengatakan bahwa seluruh warga dewasa AS akan bisa mendapatkan vaksin dalam beberapa pekan mendatang.

Pakar masalah penyakit menular Anthony Fauci  mengatakan kepada wartawan bahwa dari hasil penelitian anak-anak juga perlu menjalani vaksinasi.

"Penelitian sekarang sedang dilakukan terhadap anak-anak dari usia enam bulan sampai 11 tahun. Di akhir tahun, kita akan memilki cukup informasi untuk bisa melakukan vaksinasi anak-anak dengan aman dalam usia berapa saja," kata Dr Fauci.

Artikel ini diproduksi oleh Sastra Wijaya dari 

Reuters

BACA ARTIKEL LAINNYA... Nenek di Sydney Kaget Menang Undian Rp 400 Miliar

Berita Terkait