Unik, Lucu! Ritual di Balik Peluncuran Buku Megawati

Kamis, 24 Maret 2016 – 18:04 WIB
Sri Mastuti (samping Bu Mega) tampak terharu menerima buka. Foto: source for JPNN.com

jpnn.com - JAKARTA - Buku Megawati dalam Catatan Wartawan: Menangis dan Tertawa Bersama Rakyat, resmi diluncurkan, di gedung Arsip Nasional, Rabu (23/3).

Sehari setelah launching, terungkap kisah ritual unik yang terjadi jelang acara yang berlangsung outdoor itu.

BACA JUGA: Polemik Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan, Aktivis Ini Yakin

Ini diungkap oleh Sekjen DPP PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto, Kamis (24/3). Dia mengatakan, berbagai doa dan ritual dijalankan untuk mencegah hujan turun. Ya, menggelar acara di ruang terbuka, dan kebetulan sedang musim hujan, tentunya bukan tanpa risiko.

Undangan diminta hadir sejak pukul 17.00, dan saat mendung, gelap gulita, hujan jelas datang mengancam. Benar saja...gerimis turun.

BACA JUGA: Pemekaran Desa Ganggu Penyaluran Dana Desa

Hasto mengenang, saat itu dia beberapa kali menatap ke langit, memejamkan mata dengan posisi kedua tangan di depan pusar perutnya. 

"Tiba-tiba datang Rahmat Hidayat, anggota DPR RI, sekaligus Ketua DPD PDIP Nusa Tenggara Barat dan menawarkan untuk berdoa. Doanya khas NTB. Kemudian tak kalah dengan Rahmat, Imam Soeroso anggota DPR RI dari Jawa Tengah, tak mau ketinggalan untuk berdoa memohon kepada Tuhan. Demikian juga halnya Sri Mastuti, sekretaris Bu Megawati, terlihat ikut berdoa," papar Hasto.

BACA JUGA: DPR: Tingkatkan Pelayanan Dulu Sebelum Naikan Iuran BPJS

Sri Mastuti yang telah bersama Megawati sejak tahun 1980 ikut menambahkan, doa spontanitas kepada Sang Pencipta Alam Semesta itupun diam-diam diikuti oleh Budi yang merupakan sopir pribadi Hasto Kristiyanto.

"Mas Budi buru-buru ke musala dan ikut berdoa. Beberapa saat sebelumnya, Pak Mien, yang setia mengabdi kepada Ibu Megawati juga berdoa di kamarnya. Apa yang terjadi? Meskipun mendung gelap gulita, keseluruhan acara pun berjalan lancar," ucap Sri.

Di acara itu, Sri juga mendapat kehormatan. Di akhir acara, dia didaulat menerima buku secara langsung dari tangan Megawati. 

Usai menerima buku, Sri tampak terharu dan bahagia. Tampak air mata menetes. Megawati tersenyum melihat hal itu. Para penulis yang bersama Megawati saat penyerahan buku, ikut memberikan aplaus buat Sri.

Hasto melanjutkan ceritanya. Ini sedikit lucu...

Ketika Paspampres bersiap menjemput mobil Megawati dengan membawa payung. Melihat hal tersebut, Hasto buru-buru mengingatkan bahwa payung itu tidak perlu dikeluarkan. 

"Kami semua harus percaya bahwa hujan tidak akan turun. Jadi simpan saja payung itu," pinta Hasto kepada beberapa pengawal yang berdiri dengan tegak tersebut.

Hasto menyebutkan, acara pun berjalan lancar, berkat doa kepada Tuhan Yang Maha Kuasa yang dilakukan dengan cara gotong royong tersebut.

"Itulah hakekat ketuhanan yang berkebudayaan sebagaimana disampaikan Bung Karno," pungkas Hasto, melepas senyum. (adk/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... TNI AD: Mohon Sabar Saja, Tinggal Menghitung Hari


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler