Unilever Tekan Pemakaian Plastik untuk Mendukung Keberlanjutan

Kamis, 08 Agustus 2024 – 16:30 WIB
Head of Sustainability and Corporate Affairs Unilever Indonesia Nurdiana Darus di sela sesi one-on-one Sustainability Action for Future Economy (SAFE) 2024, Rabu (7/8). Foto: Unilever

jpnn.com, JAKARTA - PT Unilever Indonesia menekan pemakaian kemasan plastik melalui berbagai macam metode.

Hal itu merupakan realisasi dari komitmen untuk memberikan dampak operasional bisnis terhadap lingkungan.

BACA JUGA: Empat Produk Unilever yang Paling Diminati Konsumen Tahun Ini

Head of Sustainability and Corporate Affairs Unilever Indonesia Nurdiana Darus mengatakan pada 2023, Unilever Indonesia berhasil mengumpulkan dan memproses lebih dari 56.000 ton plastik yang perusahaan gunakan untuk menjual produk-produknya.

"Hal ini dicapai melalui berbagai inisiatif Bank Sampah dan RDF (Refuse-Derived Fuel)," kata dia di sela sesi one-on-one Sustainability Action for Future Economy (SAFE) 2024, Rabu (7/8).

BACA JUGA: Unilever Ajak Para Santri Menebar Kebaikan Melalui Aksi Cantik

Nurdiana menyebut pengurangan penggunaan plastik merupakan wujud aksi nyata perusahaan demi operasional bisnis yang berkelanjutan.

Menurut dia, pengurangan plastik merupakan satu dari empat fokus Unilever di dalam mengintegrasikan dan mengarusutamakan aspek-aspek keberlanjutan.

BACA JUGA: Kolaborasi 5 Tahun NU dan Unilever Perkuat Sinergi Lintas Pemangku Kepentingan

“Dalam era ketiga ini, kami benar-benar lebih fokus kepada empat issue, ada climate, plastic, nature, livelihood,” ujar Nurdiana di sela pergelaran SAFE 2024, Jakarta.

Dia menyebut strategi sustainability Unilever kini telah memasuki era ketiga.

Pertama adalah tentang menggaungkan urgensi permasalahan, kedua adalah tentang menetapkan berbagai ambisi jangka panjang, dan terkahir tentang bagaimana memberikan dampak positif yang lebih cepat dan tidak terpisahkan dari kinerja bisnis.

“Target kami tetap ambisius, tetapi realistis dengan menetapkan milestone dalam jangka pendek, medium, dan panjang,” tutur Nurdiana.

Dia menyebutkan, pada 2026 Unilever secara global menargetkan pengurangan penggunaan virgin plastic sebesar 30 persen.

Jumlah ini ditargetkan meningkat menjadi 40 persen pada 2028. Virgin plastic sendiri merupakan jenis plastik yang diproduksi tanpa menggunakan material yang telah didaur ulang.

Nurdiana mengungkapkan bahwa Unilever Indonesia membina lebih dari 4.000 bank sampah. Fasilitas ini tersebar di 11 provinsi.

Unilever Indonesia juga mengelola puluhan Tempat Pengolahan Sampah Reduce-Reuse-Recycle (TPS3R) dan waste collector/aggregator.

Perusahaan pun membantu upaya pemberdayaan masyarakat untuk memilah dan mengumpulkan sampah plastik agar memiliki nilai ekonomi.

Pada 2022, Unilever Indonesia bekerja sama dengan peritel untuk menempatkan beberapa dropbox yang memudahkan konsumen memilah dan mengumpulkan sampahnya. (mcr10/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Kemenag & Unilever Indonesia Berkolaborasi Berdayakan Kampung Zakat 


Redaktur & Reporter : Dedi Sofian

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler