Univeristas Islam Internasional Indonesia Beroperasi 2019

Minggu, 16 September 2018 – 05:24 WIB
Presiden Joko Widodo (tengah) bersama Wakil Presiden Jusuf Kalla (kanan) dan Menteri PUPR (bertopi) meletakkan batu pertama tanda mulainya pembangunan UIII di Cimanggis, Depok, Jawa Barat, Selasa (15/6). Foto: M Fathra/JPNN

jpnn.com, JAKARTA - Direktur Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam Kemenag Arskal Salim mengatakan, UIII (Univeristas Islam Internasional Indonesia) ditargetkan beroperasi September 2019. Selain urusan fisik, Kemenag juga menyiapkan kurikulum, dosen, dan skema rekrutmen mahasiswanya.

Peletakan batu pertama pembangunan kampus yang berlokasi di Depok itu dilaksanakan oleh Presiden Joko Widodo pada awal Juni lalu. Total anggaran yang dibutuhkan untuk membangun kampus ini mencapai Rp 3,5 triliun. Nantinya kampus ini berdiri di lahan seluas 142 hektar.

BACA JUGA: Bismillah, Jokowi dan JK Awali Pembangunan Kampus UIII

Arskal menuturkan selain persiapan pembangunan fisik, juga disiapkan kurikulum, silabus, serta rekrutmen dosen dan mahasiswanya.

’’Semua berjalan simultan. Termasuk siapa nanti yang akan jadi rektornya,’’ katanya seperti diberitakan Jawa Pos.

BACA JUGA: Menko PMK Temui Syekh Besar Al-Azhar Kairo, Ini Hasilnya

Guru besar Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta itu menuturkan nantinya di UIII bakal memiliki tiga departemen. Yakni Departemen Islamic Studies, Departemen Pendidikan, dan Departemen Ilmu Politik. Khusus untuk Departemen Islamic Studies akan mengangkat kajian atau tema Islam yang khas nusantara.

Kemenag berharap mahasiswa UIII yang datang dari penjuru dunia bisa belajar tentang Islam di Indonesia secara langsung. ’’Tidak sekedar mempelajarinya dari teks book,’’ tutur Arskal.

BACA JUGA: Tenang, Pembangunan UIII Tak Akan Usik Bangunan Bersejarah

Melalui interaksi langsung ketika kuliah di Indonesia, para mahasiswa asing terhsebut diharapkan bisa menerapkan konsep belajar learning by doin. Belajar secara langsung dengan kehidupan sehari-hari umat Islam di Indonesia.

Arskal menuturkan Kemenag berupaya untuk terus mempromosikan Islam di Asia Tenggara, khususnya Indonesia di mata internasional. Tidak hanya melalui keberadaan kampus UIII saja. Tetapi juga melalui forum-forum ilmiah internasional seperti AICIS yang bakal digelar mulai 17 September di IAIN Palu.

Dia menilai selama ini pusat Islam itu dinilai ada di Asia Tengah atau Asia Barat. Padahal karakter Islam di Asia Tenggara atau Indonesia lebih modern. Diantaranya memiliki karakter toleran, moderat, dan kompatibel dengan sistem demokrasi. ’’Di Forum AICIS akan hadir 23 negara. Kita ingin promosikan Islam Asia Tenggara,’’ jelasnya. (wan)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Soal Kampus UIII, Sejarawan: Pemerintah Tak Langgar Aturan


Redaktur & Reporter : Soetomo

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler