Universitas Al-Azhar Indonesia & IMI Berkolaborasi, Bahas Isu Kesehatan Mental

Rabu, 30 Oktober 2024 – 04:34 WIB
Universitas Al-Azhar Indonesia (UAI) menjalin kerja sama dengan PT Indonesia Mental Inspirasi (IMI) untuk memfasilitasi anak muda agar keluar dari bayang-bayang permasalahan mental. Foto dok. UAI

jpnn.com, JAKARTA - Universitas Al-Azhar Indonesia (UAI) menjalin kerja sama dengan PT Indonesia Mental Inspirasi (IMI). Kerja sama ini untuk memfasilitasi anak muda agar keluar dari bayang-bayang permasalahan mental tersebut. 

Dilansir dari JakPat, 46,7 persen Gen Z merasa mengalami gangguan kesehatan mental. 

BACA JUGA: Apresiasi Sistem Pendidikan PP Amanatul Ummah, Rektor Al-Azhar Mesir Tawarkan Kerja Sama 

Wakil Rektor III Universitas Al-Azhar Indonesia Dr. Faisal Hendra, Lc., M.A., menjelaskan keunggulan-keunggulan kampus yang berlokasi di kawasan Blok M tersebut sebagai salah satu kampus terbaik. 

Dalam tahun ajaran baru 2023-2024, tercatat total sebanyak 1.300 mahasiswa mulai dari jenjang S1, S2 dan S3 yang mendaftar pada kampus bernuansa Islam tersebut.

BACA JUGA: Rektor Universitas Al Azhar Indonesia: Sarjana Terapan jadi Jawaban Revolusi Industri 4.0

"UAI nemiliki akreditasi unggul. Dari 4.000 lebih universitas yang ada di Indonesia, hanya kurang lebih 150 kampus yang mendapatkan predikat tersebut," ujar Dr. Faisal dalam sambutannya, Selasa (29/10). 

Pada kesempatan sama, Rektor Universitas Al-Azhar Indonesia Prof. Dr. Ir. Asep Saefuddin menerangkan pentingnya soft skill di dalam dunia pendidikan.

BACA JUGA: PENEMU Minta Prabowo Perhatikan Kesehatan Mental Gen Z untuk Wujudkan Generasi Emas

Soft skill bisa berupa mengetahui bagaimana cara berkomunikasi yang baik. Tak hanya itu, soft skill juga bisa berupa creative thinking, inovasi dan kreasi. 

Adapun selain memperkaya soft skill, lanjutnya, memiliki akhlak yang baik juga merupakan kunci dari kesuksesan. Dirinya mengambil contoh Nabi SAW sebagai suri tauladan. 

"Contohlah sifat Nabi Muhammad SAW. Dari jujurnya, tablighnya, amanahnya," ujarnya. 

Sementara itu, Indonesia Mental Inspirasi (IMI) juga memperkenalkan dirinya sebagai wadah yang bergerak di bidang psikologis. Badan usaha tersebut memiliki empat layanan yang ditawarkan.

Layanan tersebut berupa konseling, tes psikologi, kesehatan mental dan pelatihan psikologi. 

Direktur PT IMI Alfat Maulana mengatakan, pihaknya terbuka menjalin kerja sama dengan siapa saja di luar dari koridor pendidikan guna menata anak-anak Indonesia. Termasuk membuka program konseling.

"Oleh karena itu kita sedang mereorganisasi dengan menata anak-anak untuk menuju generasi emas 2045," ucapnya 

 IMI juga membuka kerja sama di luar lingkup pendidikan serta membuka konseling untuk keluarga, organisasi dan perusahaan. 

Direktur PT IMI tersebut tidak lupa untuk mengucapkan rasa terima kasih mendalam kepada Habib Mohsein Saleh Badegel selaku pemilik dan pendiri PT IMI.

Adapun untuk sesi talkshow diisi oleh Andri Hadiansyah selaku dosen psikologi UAI, Adhitya Putri alumnus Universitas Al-Azhar Indonesia dan Alfie Alfandy selaku pendiri Bikers Dakwah. Tiga narasumber tersebut mengisi materi ihwal kiat menjadi pemuda yang berkarakter positif, memiliki mental yang sehat, berakhlak bagus dan berpestasi. 

Alfie Alfandy yang biasa disapa sebagai Ustad Alfie menganjurkan agar pemuda mengisi kesehariannya dengan hal-hal yang positif. Bukan tanpa sebab, perlunya mengontrol gawai dikarenakan apa yang dilihat mata akan masuk ke dalam memori otak manusia.

Hal tersebut menjadi mengkhawatirkan ketika anak muda mengisi kesehariannya dengan hal-hal yang negatif. 

Setali tiga uang, Adhitya Putri juga sependapat dengan hal tersebut. Wanita lulusan studi Ilmu Hubungan Internasional yang sekaligus seorang aktris, turut menekankan pentingnya untuk memilih teman. 

Menurutnya, faktor terdekat bisa jadi penentu di masa depan, dengan memilih teman yang positif, nantinya akan berpengaruh membentuk bagaimana kondisi kita ke depannya. 

Adapun Andri Hadiansyah, selaku dosen psikolog di UAI juga mengingatkan pentingnya langkah awal untuk maju. Menurutnya, langkah awal merupakan langkah yang besar. 

"Langkah pertama harus dilakukan, agar dapat terjadi langkah berikutnya” kata Andri. 

Oleh karena itu, dirinya memberi wejangan agar para pemuda berani mengambil langkah besar dan mengalahkan dirinya sendiri. (esy/jpnn)


Redaktur : Djainab Natalia Saroh
Reporter : Mesyia Muhammad

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler