Universitas Indonesia & Yandex Berkolaborasi, Bahas soal Masa Depan AI

Kamis, 28 Maret 2024 – 17:44 WIB
Universitas Indonesia (UI) berkolaborasi dengan perusahaan teknologi internasional Yandex menggelar seminar komprehensif mengenai kecerdasan buatan (AI). Foto: dok Yandex

jpnn.com, JAKARTA - Universitas Indonesia (UI) melakukan kerja sama dengan perusahaan teknologi internasional Yandex menggelar seminar komprehensif mengenai kecerdasan buatan (AI).

Kolaborasi UI dan Yandex bertujuan untuk mengawal AI dalam diskursus yang inovatif, juga mencapai keseimbangan beretika dalam pemanfaatannya.

BACA JUGA: Gelar Seminar AI di UPI & Unpad, Yandex Ingin Ciptakan Lingkungan Digital Lebih Aman

VP Strategy Yandex Search, Alexander Popovskiy mengatakan ini merupakan suatu kehormatan besar bisa hadir di Universitas Indonesia dan mengikuti seminar yang mengangkat pertanyaan mendasar tentang masa depan AI.

"Acara ini menandakan langkah penting menuju masa depan di mana AI tidak hanya berfungsi sebagai alat untuk kepentingan masyarakat, tetapi juga mematuhi standar keselamatan dan etika,” kata dia.

BACA JUGA: Yandex-Kemenkominfo Berkolaborasi, Bahas Lanskap AI di Indonesia

Sementara itu, Dekan FMIPA UI, Prof Alhadi Bustamam mencatat ada beberapa masalah yang mungkin terjadi di masa depan, termasuk ketergantungan ilmu data pada ketersediaan data, kekhawatiran seputar privasi dan keamanan, dan potensi penyalahgunaan AI.

"Kami mengeksplorasi cara matematika, ilmu data, dan AI dapat membantu mengatasi tantangan dunia nyata dengan meningkatkan proses pengambilan keputusan, mitigasi risiko, mendeteksi penipuan, dan menganalisis tren untuk perbaikan berkelanjutan," tuturnya.

BACA JUGA: Pendiri Mesin Pencari Yandex Rusia Tutup Usia

Direktur Pengembangan AI Yandex, Alexander Krainov mengatakan pemanfaatan AI modern ini lekat dengan proses eksperimentasi dalam sejarahnya.

Menurutnya, evolusi AI hingga saat diperkenalkannya AlexNet pada 2012, menunjukkan kemampuan jaringan saraf dalam melakukan tugas pengenalan gambar, dan model pertama yang dapat menghasilkan gambar, musik, dan teks.

“Model terbaru seperti DALL-E dan ChatGPT, yang dapat membuat gambar dari deskripsi tekstual dan terlibat dalam percakapan mirip manusia, bukan sekadar program—mereka adalah bagian dari proses sistematis penemuan, penelitian, dan pengembangan ilmiah,” ungkap dia.

Tim proyek Ristek UI yang merupakan mahasiswa fakultas ilmu komputer, Oey Joshua, Bryan T, dan Nyoo Steven memiliki inovasi AI untuk industri hukum.

Tim tersebut mengusulkan sebuah alat yang akan membantu pembuat kebijakan dan mahkamah konstitusi dengan menyederhanakan proses peringkasan generatif, pengambilan undang-undang, pemrosesan dokumen, dan kelengkapan hukum.

Ini merupakan acara kelima dari serangkaian kampanye yang diluncurkan oleh Yandex berkolaborasi dengan Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia (Kominfo).

Seluruh rangkaian kampanye tersebut membahas lanskap AI di Indonesia, mengeksplorasi praktik terbaik, dan mendiskusikan bagaimana AI dapat membantu mendorong lingkungan digital yang lebih aman. (ddy/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... 2 Pelaku Pembunuhan Anak di Makassar Melihat Situs Yandex untuk Menjual Organ Korban


Redaktur & Reporter : Dedi Sofian

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler