jpnn.com, JAKARTA - Universitas Terbuka (UT) menjadi pelopor International Conference of Multidiciplinary AcadernIc Studies atau disingkat ICoMUS. Ini merupakan konferensi multidisiplin ilmu yang pertama di Indonesia.
Menurut Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Universitas Terbuka Dra. Dewi Artati Padrno Putri, M.A., Ph.D., ICoMUS akan menjadi agenda tahunan dan brandmark UT yang kini sudah menjadi perguruan tinggi negeri berbadan hukum (PTN-BH).
BACA JUGA: Universitas Terbuka Resmi jadi PTN-BH, Pastikan UKT KompetitifÂ
"ICoMUS akan menjadi agenda tahunan. Kolaborasi ini di-push terus agar hasil riset bisa diseminasikan dan dipublikasikan," terang Dewi dalam konferensi pers ICoMUS di Grand wizh Hotel, Lebak Bulus Jakarta, Sabtu (12/11).
Dia menjelaskan ICoMUS merupakan konferensi Internasional pertama yang diselenggarakan Pusat Keilmuan LPPM UT.
BACA JUGA: 79.469 Alumni Universitas Terbuka Diterima menjadi Guru PPPK, Keren NihÂ
Walaupun tergolong peluncuran perdana, tetapi kegiatan ini sudah menyedot perhatian banyak civitas academica, baik dari kalangan dosen, tenaga pendidik hingga mahasiswa baik internal maupun dari luar UT.
"ICoMUS ini akan menjadi media bagi dosen UT untuk tampil. Dosen UT yang jumlahnya kini sekitar 700 jangan hanya jago kandang," tegasnya.
BACA JUGA: ISST 2022: Universitas Terbuka Luncurkan Buku Karya Para Dosen Sains & TeknologiÂ
Sementara itu, Direktur ICE Institute Prof. Dr. Paulina Pannen, M.Ls., mengatakan UT menjadi leader dalam konferensi internasional multidisiplin. Dia berharap konferensi ini akan berkelanjutan dan makin banyak lagi perguruan tinggi yang digandeng.
"Apa yang dilakukan UT ini sudah tepat, karena menyelesaikan masalah bukan hanya satu disiplin ilmu. Lewat ICoMUS, semua bertemu membahas dari berbagai sudut pandang keilmuan," terangnya.
ICoMUS mengangkat topik "Conternporory Issues in Multidisciplinary Research". Topik ini diangkat dengan tujuan untuk memacu peneliti melakukan penelitian interdisiplin atau lintas bidang ilmu mengikuti isu-isu penelitian konternporer saat ini.
Pada kegiatan pertama ICoMUS menghadirkan Direktur ICE Institute Prof.Dr.Paulina Pannen, M.Ls., Dr. PeterJuma Ochieng dari Obuda University, Hungari; Prof. Mohamed Aslam Bin Gulam Hassan dari Universiti Malaya, Malaysia; dan Prof. Ir. Muhammad Arsyad, S.P.,M.Si.,Ph.D dari Universitas Hasanuddin, Indonesia.
Dewi memaparkan sebanyak 568 pendaftar yang mengikuti konferensi ini. Penyelenggaraan conference ini diharapkan menjadi langkah peningkatan jumlah publikasi Universitas Terbuka. (esy/jpnn)
Redaktur : Elvi Robiatul
Reporter : Mesyia Muhammad