Universitas Terbuka Tidak Ikut Program Magang Ferienjob di Jerman, Ini Faktanya

Jumat, 29 Maret 2024 – 10:35 WIB
Universitas Terbuka sangat selektif dalam menjalin kemitraan dan kerja sama untuk program mahasiswanya. Foto Humas UT

jpnn.com, JAKARTA - Universitas Terbuka (UT) menyampaikan tidak terlibat dalam program Ferienjob yang mengatasnamakan magang di Jerman melalui PT CVGEN dan PT Sinar Harapan Bangsa (SHB).

Kedua perusahaan tersebut menjadi penyelenggara program Ferienjob yang ditengarai sebagai perantara pertukaran pelajar (student exchange). 

BACA JUGA: Universitas Terbuka Kucurkan Dana Riset & PkM Rp 37,1 Miliar, Paling Beda dari 21 PTNBH

"Kami betul-betul kaget dengan informasi di media kalau UT disebut-sebut ikut dalam program Ferienjob di Jerman. Padahal, UT tidak terlibat," kata Kepala Subdirektorat Humas dan Pemasaran Pada Direktorat Pemasaran dan Kerja Sama UT Dr. Maya Maria, S.E., M.M., dalam siaran persnya, Jumat (29/3). 

Diketahui, UT selama ini telah mengimplementasikan program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) sebagai kebijakan Kemendikbudristek.

BACA JUGA: Pendaftaran CPNS 2023 & PPPK, Universitas Terbuka Buka Banyak Lowongan

Tujuannya mendorong mahasiswa untuk menguasai berbagai keilmuan yang berguna untuk memasuki dunia kerja. 

Selain itu, Kampus Merdeka juga memberikan kesempatan bagi mahasiswa untuk memilih mata kuliah yang akan mereka ambil melalui skema Pertukaran Mahasiswa.

BACA JUGA: Wali Kota Madiun Jadi Doktor Pertama Lulusan Universitas Terbuka, Usung Smart City 

Kebijakan MBKM ini sesuai dengan Permendikbud Nomor 3 Tahun 2020 tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi.

Pada Pasal 18 disebutkan bahwa pemenuhan masa dan beban belajar bagi mahasiswa program sarjana atau sarjana terapan dapat dilaksanakan: 1) mengikuti seluruh proses pembelajaran dalam program studi pada perguruan tinggi sesuai masa dan beban belajar. 

2) mengikuti proses pembelajaran di dalam program studi untuk memenuhi sebagian masa dan beban belajar dan sisanya mengikuti proses pembelajaran di luar program studi. 

Melalui MBKM, mahasiswa memiliki kesempatan untuk 1 semester atau setara dengan 20 (dua puluh) sks menempuh pembelajaran di luar program studi pada perguruan tinggi yang sama.

Paling lama 2 semester atau setara dengan 40 sks menempuh pembelajaran pada program studi yang sama di perguruan tinggi yang berbeda, pembelajaran pada program studi yang berbeda di perguruan tinggi yang berbeda; dan/atau pembelajaran di luar perguruan tinggi.

"UT menyelenggarakan dan memfasilitasi MBKM dengan dua skema, yaitu skema MBKM flagship Kemendikbudristek, dan MBKM Mandiri," terang Maya.

Untuk MBKM flagship Kemendikbudristek, lanjutnya, saat ini UT sudah berpartisipasi dalam beberapa program, yaitu Magang dan Studi Independen Bersertifikat (MSIB), Indonesian International Student Mobility Awards (IISMA), Pertukaran Mahasiswa Merdeka (PMM), Kampus Mengajar (KM), dan Wirausaha Merdeka (WMK). 

Maya mencontohkan, untuk program MSIB, salah satu mahasiswa UT yang berhasil mengikuti programnya adalah Haris Fadhilah.

Haris mendapatkan kesempatan menjalani program MSIB di ParagonCorp yang berlokasi di DKI Jakarta (dalam negeri) yang menaungi 14 brand kosmetik dan self care. 

Selanjutnya dari program IISMA yang telah memberangkatkan 4 mahasiswa dalam kurun waktu 3 tahun terakhir, yaitu Muhammad Bijaksabara Hikmawan dan Shan Syuja Adiwinata di Korea University, Richmond Faithful di Padua University, dan Salma Amordeeva di Universiti Malaya. 

"Dari berbagai program MBKM yang telah dilakukan UT tersebut menunjukkan kami sangat selektif dalam menjalin kemitraan dan kerja sama, " tegas Maya. 

Dia menegaskan kembali Universitas Terbuka tidak terlibat dengan program magang Ferienjob di Jerman. (esy/jpnn) 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Universitas Terbuka & BWI Berkolaborasi, Investasi Dana Abadi di Sukuk Wakaf


Redaktur : Dedi Sofian
Reporter : Mesyia Muhammad

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler