Universitas Terbuka Targetkan 40 Desa Binaan, Pembiayaan Multi Years

Selasa, 25 Oktober 2022 – 15:50 WIB
Dalam SENMASTER, Universitas Terbuka menyatakan komitmennya dalam penguatan ekonomi masyarakat perdesaan. Foto Mesya/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Universitas Terbuka (UT) menargetkan 40 desa binaan pada 2023. Nantinya desa binaan yang dipilih itu akan mendapatkan pendampingan dari dosen UT dan bantuan pembiayaan.

Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Universitas Terbuka Dra. Dewi Artati Padmo Putri, M.A., Ph.D., mengungkapkan pertengahan November sampai Desember 2022, pihaknya akan menyeleksi desa mana saja yang layak diberikan pendampingan.

BACA JUGA: 79.469 Alumni Universitas Terbuka Diterima menjadi Guru PPPK, Keren Nih 

Tujuannya agar bantuan yang diberikan UT bersama mitra perbankan akan berdampak pada peningkatan ekonomi masyarakat desa binaan.

Nah, rencananya program desa binaan ini akan berjalan pada 2023. 

BACA JUGA: Cegah Narkoba Masuk Kampus, Universitas Terbuka Siap Alokasikan Dana Riset

Dewi menyebutkan untuk wilayah Jabodetabek, akan dipilih 16 desa binaan. Selebihnya diambil dari daerah-daerah dan ditentukan oleh Unit Program Belajar Jarak Jauh (UPBJJ).

"Nantinya UPBJJ yang akan menentukan mana desa yang pantas dibantu dan dibina. Enggak bisa asalan, karena tujuannya untuk penguatan ekonomi masyarakat perdesaan," ucap Dewi dalam seminar nasional pengabdian kepada masyarakat Universitas Terbuka atau SENMASTER di Gedung Serbaguna, Pondok Cabe, Tangerang Selatan, Selasa (25/10).

BACA JUGA: Universitas Terbuka dan ITS NU Pekalongan Berkolaborasi, Tonjolkan Pedagogik PJJ

Dewi menyebut kabari yang menggembirakan adalah pembinaan tersebut tidak hanya satu tahun, tetapi bisa multi years. Dewi mencontohkan, usaha bawang goreng.

UT akan mendampingi desa binaan mulai dari produksi sampai marketing. Jika dalam satu tahun desa binaan belum bisa ke tataran marketing digital, UT akan melanjutkan pendampingan sampai tahun kedua. 

"Prinsipnya UT akan melepaskan desa binaan jika benar-benar sudah bisa berproduksi dan marketing digitalnya jalan. Setelah itu akan beralih ke desa binaan lainnya," tegasnya 

Wakil Rektor Bidang Sistem Informasi dan Kemahasiswaan UT I. Adi Winata, M.Si., saat membuka SENMASTER mengatakan pascapandemi Covid-19, bangsa Indonesia harus segera bangkit dan membangun segala sektor kehidupan.

Pembangunan suatu bangsa akan kokoh apabila dimulai dengan membangun masyarakat yang mandiri terutama di daerah perdesaan.

"Membangun masyarakat mandiri merupakan suatu upaya yang bisa dilakukan semua pihak, pemerintah, masyarakat, atau perguruan tinggi, baik dalam skala besar maupun kecil (rumah tangga),' ujarnya.

Dikatakannya SENMASTER, diselenggarakan setiap tahun oleh Pusat Pengabdian kepada Masyarakat - LPPM UT merupakan forum akademik tahunan bagi para pelaku program pengabdian kepada masyarakat untuk bertukar-pikiran dan berbagi ilmu, pengetahuan, pengalaman serta semangat dan inspirasi dalam upaya pemberdayaan masyarakat desa.

"Kami berharap proses dan produk pengabdian kepada masyarakat, serta peran-peran strategis perguruan tinggi dan terjalinnya jejaring kemitraan dalam mewujudkan Indonesia tangguh di berbagai aspek bisa terdiseminasikan melalui seminar dan gelar hasil," kata Adi Winata.

Dewi menambahkan berbagai program pemberdayaan masyarakat telah dilakukan melalui UMK, peningkatan kesejahteraan, kesehatan, pendidikan, dan lain-lain. 

Melalui Tridarma Perguruan Tinggi, kehadiran peran dan partisipasi perguruan tinggi dalam rangka optimalisasi pemberdayaan masyarakat menuju terbentuknya masyarakat mandiri merupakan keniscayaan.

Salah satunya melalui darma ketiga, yaitu pengabdian kepada masyarakat. 

UT sebagai PT yang mampu menjangkau seluruh wilayah Indonesia, juga memiliki tugas dan kewajiban untuk melaksanakan pengabdian kepada masyarakat.

Tujuannya adalah membantu dan mendampingi pemerintah (pusat dan daerah) untuk bersama-sama mengembangkan, memberdayakan, dan membangun masyarakat desa di bidang ekonomi, sosial, dan kebudayaan. 

SENMASTER tahun ini menampilkan pembicara kunci Dahlan Iskan (nenteri BUMN Kabinet Kerja 2011-2014), dan Hanif Dhakiri (menteri Ketenagakerjaan Kabinet Kerja 2014-2019). 

Untuk pembicara panel adalah Prof. Dr. M. Baiquni, M.A.(Guru Besar Universitas Gajah Mada yang juga aktivis pembangunan Indonesia dari pinggiran), Vera Nofita (aktivis Perempuan dan Pemberdayaan Masyarakat Pulo Kambing). Juga Dr. Meirani Harsasi, S.E. M.Si , selaku dekan Fakultas Ekonomi UT. (esy/jpnn)


Redaktur : Elvi Robiatul
Reporter : Mesyia Muhammad

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler