jpnn.com, PALEMBANG - Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumardi menyerahkan bantuan 50 unit bus untuk angkutan mahasiswa Universitas Sriwijaya (UNSRI) dari Kampus Palembang ke Indralaya.
Bantuan tersebut sebagai tindaklanjut permohonan dari pihak kampus yang ingin mengganti bus mahasiswa Unsri yang lebih dikenal dengan sebutan Bus Kuning, yang usianya sudah tua.
BACA JUGA: Kemenhub Tingkatkan Pengamanan di Seluruh Pintu Masuk
Rektor Universitas Sriwijaya, Prof Dr Ir Anis Saggaf MT mengatakan angkutan mahasiswa dari Palembang ke Inderalaya kerap menjadi permasalahan setiap tahunnya. Minimnya jumlah armada tak sebanding dengan kebutuhan mahasiswa.
“Bus Kuning ini usianya sudah tua. Jadi hanya beberapa saja yang beroperasi. Makanya, kami Februari lalu mengajukan usulan ke Kementerian Perhubungan armada bus untuk mengangkut mahasiswa. Dan Alhamdulillah disetujui,” ujar Anis di hadapan ribuan mahasiswa yang hadir di acara Dialog Kebangsaan di Graha Sriwijaya, kemarin (26/5).
BACA JUGA: Mudik Gratis Kemenhub, Disiapkan 1.130 Bus dan 70 Truk
Anis menuturkan akibat minimnya jumlah armada tersebut, mahasiswa acap kali berebutan saat hendak pergi kuliah. Tak hanya itu, jadwal keberangkatan bus juga tidak bisa dipastikan. “Walau sudah dibantu dengan angkutan Trans Musi, tapi masih juga kurang. Diharapkan bantuan ini bisa mengakomodir kebutuhan yang ada,” katanya.
Menurut Anis, akses antara Palembang dan Inderalaya saat ini sudah sangat lancar. Ditambah lagi dengan keberadaan jalan tol Palindra membuat konektifitas kedua wilayah sangat cepat.
BACA JUGA: Bawa Power Bank ke Kabin Pesawat, Cek Larangan Ini!
“Bagi kami akademisi di Unsri, konektifitas ini sangat penting karena menjadi jalur utama menuju tempat belajar. Ini juga tak lepas dari peran pemerintah pusat yang telah banyak menggelontorkan dana untuk pembangunan infrastruktur di Sumsel,” terangnya.
Sementara itu, Menhub RI, Budi Karya Sumardi menjelaskan bantuan bus mahasiswa tersebut merupakan bentuk perhatian pemerintah pusat terhadap dunia pendidikan.
“Permasalahannya (kekurangan bus,red) sudah lama. Sehingga langsung kami setujui. Apalagi ini untuk dunia pendidikan. Nantinya bantuan akan digulirkan bertahap. Tahap pertama ini dua unit dulu,” ucapnya.
Budi menjelaskan permasalahan konektifitas telah menjadi permasalahan di setiap daerah terutama yang berada di kawasan pinggiran Indonesia. Pemerintah pusat melalui Kemnhub telah melaksanakan sejumlah pembangunan infrastruktur agar waktu tempuh menjadi singkat.
“Infrastruktur ini kaitannya dengan peningkatan perekonomian masyarakat. Semakin cepat distribusi barang, maka semakin tumbuhnya juga perekonomian wilayah,” pungkasnya. (kos)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Tentang 3 Sistem Aplikasi Online yang Diluncurkan Kemenhub
Redaktur & Reporter : Budi