Untuk Pengantin, Kisah Personel Good Ol’ Dreams

Rabu, 03 Juli 2024 – 07:37 WIB
Good Ol’ Dreams, solois pop asal Cirebon. Foto: Dok. Demajors

jpnn.com, JAKARTA - Solois pop asal Cirebon, Good Ol’ Dreams meluncurkan format fisik album Untuk Pengantin yang sebelumnya hadir di platform digital sejak Mei 2024.

Good Ol’ Dreams bekerja sama dengan label rekaman demajors untuk merilis album Untuk Pengantin dalam wujud compact disc (CD) dan piringan hitam (vinyl).

BACA JUGA: Good Ol’ Dreams Hadirkan CD dan Vinyl Album Untuk Pengantin

CD album Untuk Pengantin dibanderol dengan harga Rp 50,000, dan vinyl seharga Rp 500,000.

Rilisan vinyl terdiri dari dua buah piringan berukuran 10 inci, dengan sampul gatefold.

BACA JUGA: Demajors Rayakan Peluncuran Piringan Hitam Jameson Connects Indonesia Sesi Ke-3

Untuk Pengantin merupakan album yang mengemas kisah klasik percintaan yang personal, ditinggal menikah kekasih hati, dengan musik pop progresif Indonesia gaya akhir ’70-an dan awal ’80-an yang dieksekusi dengan sensibilitas generasi Z.

“Setiap lagu di dalam album Untuk Pengantin berkaitan, runutan fase dari mulai penolakan hingga penerimaan keadaan,” kata Ivan Adiwiguna, sosok penyanyi dan pencipta lagu di balik nama Good Ol’ Dreams.

BACA JUGA: Geram, Good Ol’ Dreams Bicara Percintaan yang Tragis

Album Untuk Pengantin dari Good Ol' Dreams berisikan 11 trek, yang menggambarkan dinamika berbagai proses.

Mulai fase awal yang penuh amarah (lagu Dangkal dan Geram), lalu momen saat mulai mampu berpikir jernih (Mohon Maaf), kilas balik masa kasmaran (Tersipu Senja), yang kemudian disadarkan kembali pada pahitnya kenyataan yang ada (Merenggut Jiwa dan Mengenaskan).

Selanjutnya ada lagu seperti Kelam dan Hina yang mewakili fase keterpurukan, kemudian Untuk Pengantin yang berisikan pesan kepada kekasih hati, disusul dengan lagu yang menjadi fokus trek, yaitu Kilau yang bercerita tentang perpisahan.

Album ditutup dengan doa yang hadir dalam wujud lagu instrumental Semoga Kalian Berdua Dalam Kebaikan.

Pengerjaan album Untuk Pengantin sudah dimulai sejak 2021, dengan beberapa kali copot-pasang daftar lagu sampai akhirnya mencapai final.

Sebagian besar lagu dalam album ini dibuat dan diselesaikan aransemennya pada tahun 2022, kecuali Tersipu Senja yang versi demonya sudah ada sejak 2016.

"Mohon Maaf dan Kilau baru dibuat tahun 2023, menggantikan 2 lagu yang sebelumnya sempat akan menjadi bagian dari album ini,” cerita Ivan Adiwiguna, yang akrab disapa Epeng.

Ivan Adiwiguna melakukan hampir seluruh proses penulisan dan perekaman materi album secara mandiri.

Dia juga dibantu oleh beberapa sejawatnya di Cirebon, seperti Muhamad Munajat yang bermain gitar elektrik di lagu Mohon Maaf, lalu Lely yang mengisi suara latar untuk lagu Kilau, Ikhvana Dwi Rionaldi yang membantu proses pengerjaan audio lagu Untuk Pengantin, serta Indra Antra yang memberikan banyak masukan untuk lagu Tersipu Senja.

Semua lagu dalam album Untuk Pengantin direkam di Konserpasif Studio, Sindanglaut, Kabupaten Cirebon. Proses mixing dan mastering dikerjakan oleh Adistya Pratayangsha di Bandung.

Artwork album dan fotografi merupakan karya John Navid dari grup White Shoes and The Couples Company.

Seluruh proses pemotretan dilakukan di seputaran kota dan kabupaten Cirebon, serta produksi video musik untuk single Geram dan video lirik Kilau.

"Kedua video dikerjakan oleh teman-teman kolektif lokal Cirebon. Video musik Geram dikerjakan oleh Celah Suara, dengan direktur artistik Ghema Ayu dan sutradara Fauzi Firdaus. Lalu video lirik Kilau diproduksi oleh Katariksa Film, dengan Binjey Saputra sebagai sutradara," tutup Ponky, manager Good Ol’ Dreams. (ded/jpnn)


Redaktur & Reporter : Dedi Yondra

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler