Upah Buruh Naik, Pengusaha Bisa Mendadak Stres, Masa sih?

Jumat, 16 Oktober 2015 – 06:22 WIB
Buruh. Foto: dok.JPNN

jpnn.com - JAKARTA - Para pengusaha risau dengan penetapan formula kenaikan upah buruh yang sudah ditetapkan masuk paket kebijakan ekonomi jilid IV. Pasalnya, kondisi dan situasi perekonomian tahun depan tidak bisa diprediksi sebelumnya. Jika memburuk, pengusaha yang kena getahnya.

"Kita pasrah saja apa yang akan terjadi tahun depan, kalau kondisinya masih seperti tahun ini, tetap buruk, dan ternyata upah harus naik 10 persen misalnya, pasti tidak kuat. Pengusaha bisa tiba-tiba stres. Terpaksa pabrik kita tutup saja daripada rugi," ujar Ketua Umum Asosiasi Persepatuan Indonesia (Aprisindo), Eddy Wijanarko saat dihubungi kemarin (15/10).

BACA JUGA: Soal Penetapan Formula Upah Buruh, Ketua Apindo: Kalau Boleh Jujur...

Seperti diketahui pemerintah menetapkan formula baru kenaikan upah buruh dengan menjumlah tingkat inflasi dengan pertumbuhan ekonomi tahun sebelumnya. Jika ternyata kondisi ekonomi tahun depan memburuk maka tidak ada alasan bagi pengusaha untuk menolak kenaikan upah buruh itu."Formulanya sudah diumumkan tidak mungkin kita tolak," ungkapnya.

Apalagi para pengusaha mempertimbangkan jika serikat pekerja juga menolak hal itu maka akan terjadi tarik ulur lagi dengan pemerintah.

BACA JUGA: Hai Kawan-kawan Buruh, Penjelasan Menaker Ini Penting untuk Diketahui

"Lebih baik kita berfikir nasionalis. Kita terima formula pemerintah supaya situasi aman terkendali, tidak malah bikin runyam di tengah situasi ekonomi yang buruk seperti ini. Biarlah tahun depan kita lihat saja bagaimana situasinya," kata Eddy.

Meski begitu dia menilai formula baru kenaikan upah itu lebih aman bagi pengusaha ketimbang mengikuti proses penentuan tripartir seperti sebelumnya.

BACA JUGA: Tidak Perlu Ributkan UMP tiap Tahun, 2016 Upah Buruh Naik 11 Persen

"Dulu zamannya Bu Atut (mantan Gubernur Banten) pernah ngawur, malam secara tripartit kita sudah sepakati kenaikan 11 persen, besoknya Bu Atut di demo serikat pekerja langsung dinaikkan jadi 30 persen," kenangnya.

Dia berharap tahun depan kondisi ekonomi lebih baik sehingga pengusaha sanggup membayar kenaikan upah sesuai formula baru. Sebab tahun ini penjualan sepatu di dalam negeri anjlok hingga 17 persen.

"Tahun ini berat sekali, sudah kita kasih diskon 40 persen gak laku, naik 60 persen masih tidak laku. Tahun depan semoga lebih baik karena proyek pemerintah sudah jalan," tukasnya. (wir)

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Upah Buruh Naik Setiap Tahun, Pengusaha Selektif Pilih Daerah Tujuan Investasi


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler