jpnn.com, JAKARTA - Bea Cukai aktif memberikan asistensi kepada para pelaku UMKM di Sumatra untuk memasarkan produk ke pasar global.
“UMKM jadi pilar penting perekonomian Indonesia. UMKM mampu meningkatkan pendapatan masyarakat melalui penyerapan tenaga kerja sehingga mengurangi pengangguran dan kemiskinan,” kata Kepala Subdirektorat Humas dan Penyuluhan Bea Cukai Hatta Wardhana.
BACA JUGA: Begini Strategi Bea Cukai Mempercepat Pemulihan Ekonomi Nasional
Bea Cukai Bengkulu melaksanakan asistensi ekspor kepada PT Sumatran Export Youth, Rabu (7/9) dan UMKM Sultan Lintah Indonesia, Kamis (8/9).
Bea Cukai Bengkulu memberikan edukasi tata cara ekspor hingga menyampaikan fasilitas yang diberikan pihaknya dalam melakukan ekspor.
BACA JUGA: Optimalkan Pelayanan, Bea Cukai Dampingi Ekspor Rumput Laut dan Anturium
Hatta mengungkapkan lintah hidup merupakan komoditas yang banyak dicari di negara Malaysia dan Rusia.
Lintah hidup dapat dimanfaatkan sebagai sarana pengobatan alternatif untuk mengatasi hipertensi, diabetes, mempercepat pertumbuhan luka, serta menjaga kesehatan kulit.
BACA JUGA: Selamat, PT Agility dan Mecoindo Dapat Fasilitas Kepabeanan dari Bea Cukai
“Melihat potensi besar di pasar internasional, Bea Cukai mendorong pelaku UMKM Sultan Lintah Indonesia untuk melakukan ekspor mandiri komoditas lintah hasil budi daya,” katanya.
Sementara itu, di Kota Pangkalpinang, dalam rangka mendukung ekspor, Bea Cukai Pangkalpinang melakukan asistensi kepada UMKM Getas Super Cap Tani di Kecamatan Girimaya, Kota Pangkalpinang, Selasa (23/8).
Bong Mie Tjhing, pemilik Getas Super Cap Tani, mengungkapkan pihaknya rutin melakukan ekspor ke Singapura.
“Selama ini, kami rutin melakukan ekspor produk 1 ton getas ikan tenggiri ke Singapura,” ujar Bong.
Selanjutnya, Bea Cukai Pangkalpinang melakukan asistensi kepada UMKM Kopi Rempah Liget dan Buah Pinang di Desa Jurung, Kecamatan Marawang, Bangka, Rabu (24/8).
Sarbini, selaku Ketua Wadah Silaturahmi (Wasilah) UMKM di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung mengakui pengembangbiakan rempah-rempah di Pulau Bangka mendapat beberapa kendala.
“Kendala yang kami hadapi ialah kurangnya pasokan bahan baku, lahan perkebunan, dan sumber daya manusia,” terangnya.
“Kami berharap asistensi dari Bea Cukai dapat membantu menjalin hubungan baik Bea Cukai Pangkalpinang dengan pengguna jasa serta memberikan solusi dalam mendukung pelaku UMKM agar menembus pasar internasional,” kata Hatta. (mrk/jpnn)
Redaktur : Tarmizi Hamdi
Reporter : Tarmizi Hamdi, Tarmizi Hamdi