Upayakan Danau Toba jadi Mesin Penggerak Ekonomi

Sabtu, 24 Mei 2014 – 22:14 WIB

jpnn.com - METROSIANTAR - Bupati Samosir, Sumut, Mangindar Simbolon mengatakan, selain ikon pariwisata Sumut, Pulau Samosir telah ditakdirkan menjadi destinasi wisata karena memiliki dua modal utama yang dimilikinya. Yakni alam yang indah dan peninggalan sejarah.

Di tengah Danau Toba, kata Mangindar, ada Pulau Samosir. Konon pulau ini merupakan sejarah lahirnya nenek moyang Batak yang pertama.

BACA JUGA: Lokalisasi Dolly Ditutup, Bali Ikut Cemas

”Modal pertama, Samosir memiliki keindahan alam yang luar biasa. Pulau besar dalam danau dengan air tawarnya, iklim yang begitu sejuk, dan pemandangannya yang indah. Modal kedua, Samosir merupakan asal-muasal nenek moyang Batak yang pertama, dengan situs budaya dan peninggalannya yang lengkap,” beber Mangindar, seperti diberitakan Metro Siantar (Grup JPNN).

Dengan anugerah alam luar biasa dan potensinya yang besar di bidang pariwisata, sebagai Bupati Samosir, Mangindar ingin mewujudkan kemajuan dan kejayaan Kabupaten Samosir yang sangat ia cintai melalui sektor pariwisata.

BACA JUGA: Pantai Kuta Kena Black Campaign di Situs Yahoo

”Pemda memiliki Perda rencana jangka panjang dan jangka menengah, utamanya pada sektor pariwisata. Kami sepakat infrastruktur di Samosir harus berorientasi pada pembangunan wisata sesuai visi misi kami ‘Samosir Menjadi Daerah Tujuan Wisata Lingkungan yang Inovatif 2015’,” ucap Mangindar.

Baginya, industri pariwisata saat ini memiliki potensi nyata sebagai mesin pertumbuhan ekonomi di daerah, baik menggerakkan ekonomi dan kreativitas masyarakat, serta menjadi pendapatan daerah.

BACA JUGA: Asmat Kabupaten Pertama Papua yang Raih Opini WTP

”Pariwisata Samosir digabungkan dengan ekonomi kreatif akan dapat mengembangkan potensi destinasi wisata, seni, budaya yang kreatif dan inovatif. Sehingga memiliki nilai jual dan daya saing tinggi, baik tingkat nasional maupun internasional,” sebutnya.

Putra asli Samosir ini mengatakan, Samosir sedang fokus membangun Taman Bumi atau Taman Nasional yang ditargetkan selesai tahun 2015, yang diakui oleh United Nations Educational, Scientific and Cultural Organisation (UNESCO) atau Organisasi PBB untuk Pendidikan, Ilmu Pengetahuan, dan Kebudayaan.

”Saat ini kita sedang melakukan minat khusus berbasis sejarah yakni menggali peninggalan sejarah geologi, akibat letusan Toba yang terjadi ribuan tahun lalu. Akan kita bangun Taman Bumi Geopark Kaldera Toba. Tahun ini akan mulai pusat informasi dan etalasenya dengan semua contoh batuan, tanah yang unik dan khas. Target bakal rampung tahun 2015 dan akan masuk UNESCO,” jelasnya.

Mangindar menjelaskan, keberadaan Geopark Kaldera Toba sangat penting bagi kelestarian alam dan masyarakat Samosir.

”Geopark ini penting sebagai fungsi konservasi, untuk melestarikan dan melindungi peninggalan sejarah yang juga merupakan barang langka di dunia.

Fungsi edukasi, masyarakat diajarkan untuk mengetahui sejarah terbentuknya bumi Indonesia. Dan ketiga fungsi ekonomi, Geopark ini harus dapat memberdayakan masyarakat lokal untuk ekonomi,” jelas Mangindar yang pernah menjadi Kepala Dinas Kehutanan Provinsi Sumatera Utara.

”Tanpa fungsi ekonomi, fungsi edukasi, dan konservasi tidak akan jalan. Sehingga harus menjadi satu kesatuan, itulah pentingnya Geopark,” tambahnya. Kembali diingatkan Mangindar, pada 27 Maret 2014 lalu, Presiden SBY telah mengukuhkan Danau Toba menjadi Taman Nasional Geopark Kaldera Toba. Pengukuhan ini dilakukan bisa diajukan ke UNESCO untuk menjadi Geopark Global Network (GGN) Caldera Toba.

Sejak tahun 2007, Samosir menyepakati forum kerja sama pembangunan kawasan Danau Toba melalui Lake Toba Management yang melibatkan 11 kabupaten/kota, dari hulu, tengah sampai hilir untuk bekerja bersama-sama menjadi ikon dunia.

Di bawah kepemimpinan Mangindar, potensi wisata pulau Samosir semakin berkembang dan mampu menyelenggarakan berbagai event wisata berskala besar. (th)

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Oknum Panitera PN Diduga Selingkuh


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler