jpnn.com, JAKARTA - Rencana Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo merekrut 56 pegawai Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang tidak lulus tes wawasan kebangsaan (TWK) menjadi ASN Polri masih digodok.
Menurut Plt Kepala Badan Kepegawaian Negara (BKN) Bima Haria Wibisana, usulan Kapolri yang sudah disetujui Presiden Joko Widodo tersebut saat ini dalam pembahasan antarinstansi.
BACA JUGA: Presiden Jokowi Disebut Cuci Tangan Soal Polemik TWK KPK
Salah satu yang dibahas adalah proses rekrutmen ASN-nya. Sesuai UU ASN untuk usia 35 tahun tahun ke atas pengangkatannya menggunakan PP Manajemen PPPK. Sedangkan usia di bawah 35 tahun ke atas prosedurnya sesuai PP Manajemen PNS.
"Tidak ada pengangkatan ASN secara otomatis. Semua harus melalui diklat dan tes," kata Bima kepada JPNN.com, Sabtu (2/10).
BACA JUGA: Novel Baswedan Cs Dilepas Puluhan Pegawai KPK, Komentar Ferdinand Hutahaean Menohok
Seperti apa jenis tesnya untuk 56 pegawai eks KPK termasuk Novel Baswedan itu, Bima menyatakan masih dalam pembahasan.
Memang, kata lulusan Harvard University ini, perekrutan Novel Baswedan Cs tersebut kewenangan Kapolri.
BACA JUGA: Ternyata Ini Tempat yang Disiapkan Kapolri untuk Novel Baswedan Cs
Namun, untuk ASN-nya menjadi kewenangan BKN dan Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (KemenPAN-RB).
Ditanya berapa lama proses perekrutan 56 eks pegawai KPK, Bima menegaskan tergantung situasi.
"Dilihat dulu respons mereka. Mau enggak menerima tawaran menjadi ASN Polri," terangnya.
Diketahui tujuan Jenderal Listyo menarik 56 eks pegawai KPK ini untuk memenuhi kebutuhan organisasi Polri terkait pengembangan tugas-tugas di Bareskrim Polri khususnya Tipikor.
Dia menyebutkan ada tugas-tugas tambahan terkait upaya pencegahan dan upaya lain yang dilakukan dalam rangka mengawal program penanggulangan Covid-19 dan juga pemulihan ekonomi nasional serta kebijakan strategis yang lain.
Kapolri juga beralasan menarik Novel Baswedan Cs jadi ASN karena punya rekam jejak dan pengalaman penanganan Tipikor sehingga bisa memperkuat organisasi yang Polri kembangkan. (esy/jpnn)
Jangan Lewatkan Video Terbaru:
Redaktur : Natalia
Reporter : Mesya Mohamad